Pesanbuku

Friday, 15 April 2016

TATA BAHASA BELANDA


VERB / KATA KERJA DALAM TATA BAHASA BELANDA LENGKAP


  1. Present Tense
            Oleh karena tidak adanya padanan bentuk kala atau waktu dalam bahasa Indonesia, maka untuk menjelaskan bagian kala ini, akan digunakan bahasa Inggris sebagai pembanding. Kata kerja present tense dibentuk dengan menambahkan akhiran personal yang sesuai pada akar kata kerja tersebut. Untuk menemukan akar sebuah kata kerja, hilangkan akhiran infinitif –en (atau, jarang ditemukan, akhiran -n). Akar kata kerja zingen (to sing / menyanyi) adalah zing-, untuk kata kerja doen (to do / melakukan) adalah doe-. Harus diperhatikan bahwa kata kerja selalu dicantumkan dalam kamus dan buku tata bahasa di bawah bentuk aslinya. Akhiran untuk present tense adalah: -t untuk orang kedua dan ketiga tunggal dan bentuk u, dan –en untuk semua bentuk jamak. Orang pertama tunggal serupa dengan bentuk akar kata kerja tersebut:

Inggris
Indonesia
Ik
Zing
Doe
I sing, do
Saya bernyanyi
Jij
Zingt
Doet
You sing, do
Kamu bernyanyi
Hij
Zingt
Doet
He sings, does
Ia bernyanyi
U
Zingt
Doet
You sing, do
Kamu bernyanyi
Wij
Zingen
Doen
We sing, do
Kami bernyanyi
Jullie
Zingen
Doen
You sing, do
Kamu bernyanyi
Zij
zingen
Doen
They sing, do
Mereka bernyanyi

Sesuai dengan aturan ejaan umum (lihat bagian Ejaan), perubahan ejaan berikut ini harus dibuat ketika menulis akar kata kerja:
  1. Apabila akar vokal infinitif panjang dan dalam suku kata terbuka, maka vokal tersebut harus digandakan saat akhiran infinitifnya dihilangkan. Contoh maken (to make / membuat) mempunyai akar maak-, horen (to hear / mendengar) mempunyai akar hoor-.
Ketika akhiran jamak pada –en ditambahkan pada akar kata, ia berubah lagi menjadi suku kata terbuka dan ditulis dengan satu vokal: ik maak (I make / saya membuat), wij maken (we make / kami membuat), ik hoor (I hear / saya dengar), wij horen (we hear / kami dengar).
  1. Apabila infinitif mempunyai akar vokal pendek yang diikuti dengan konsonan ganda, salah satu konsonan itu dihilangkan dalam ejaan akar kata: zitten (to sit / duduk) mempunyai akar kata zit-; leggen (to lay / meletakkan) mempunyai akar kata leg-. Ketika akhiran jamak –en ditambahkan pada mereka, konsonan ganda tersebut dikembalikan lagi untuk menunjukkan ketertutupan akar suku kata tersebut: ik zit (I sit / saya duduk), wij zitten (we sit / kami duduk), ik leg (I lay / aku meletakkan), wij leggen (we lay / kami meletakkan).
  2. Apabila konsonan akhir infinitif adalah v atau z, mereka diubah menjadi ƒ dan s untuk menghasilkan bentuk akar: beven (to tremble / bergetar) mempunyai akar beef-; reizent (to travel / bepergian) mempunyai akar reis-. Sebelum akhiran jamak –en, ƒ dan s menjadi v dan z: ik beef (I tremble / aku bergetar), wij heven (we tremble / kami bergetar), ik reis (I travel / aku bepergian), wij reizen (we travel / kami bepergian).
Ik
Maak
Kus
Reis
I make, kiss, travel
Jij
Maakt
Kust
Reist
You make, kiss, travel
Hij
Maakt
Kust
Reist
He makes, kisses, travels
U
Maakt
Kust
Reist
You make, kiss, travel
Wij
Maaken
Kussen
Reizen
We make, kiss, travel
Jullie
Maaken
Kussen
Reizen
You make, kiss, travel
zij
Maaken
Kussen
Reizen
They make, kiss, travel

Para pembelajar harus memperhatikan dengan seksama poin-poin berikut ini ketika menggunakan present tense:
  1. Bentuk u- sopan selalu menggunakan akhiran –t, baik itu merujuk pada satu orang atau lebih: u komt (you come / kamu datang), tunggal atau jamak tergantung konteksnya.
  2. Ketika kata ganti jij (je) mengikuti kata kerjanya, akhiran –t pada kata kerja itu dibuang: jij zingt (you sing / kamu menyanyi), zing je? (are you singing? / apakah kamu menyanyi?).
  3. Beberapa kata kerja dengan akar berakhiran –d, khususnya snijden (to cut / memotong), houden (to hold / memegang), dan rijden (to ride / mengendarai) sering dihilangkan akhiran –d-nya untuk orang pertama tunggal: ik snij (I cut / aku memotong), ik hou (I hold / aku memegang), ik rij (I ride / aku mengendarai). Untuk orang kedua tunggal, kata kerja tersebut dengan teratur menghilangkan akhiran –dt ketika kata ganti subjek mengikutinya: snij je? (are you cutting? / apakah kamu memotong?), hou je? (are you holding? / apakah kamu memegang?), rij je? (are you riding? / apakah kamu mengendarai?)
  4. Sesuai dengan aturan umum pengejaan, kata kerja dengan akar kata berakhiran –t tidak ditambahi akhiran –t pada orang kedua dan ketiga tunggal: laten (to let / membiarkan), ik laat (I let / aku membiarkan), jij laat (you let / kamu membiarkan), hij laat (he lets / ia membiarkan).
  5. Kata kerja komen mengubah panjang vokalnya dari pendek untuk bentuk tunggal menjadi panjang untuk jamak. Ketidak-beraturan pengejaan digambarkan dalam ejaan: ik kom, wij komen.

  1. Hebben dan Zijn
Kata kerja hebben (to have / mempunyai) dan zijn (dalam bahasa Inggris dikenal dengan to be) tidak beraturan jika dipakai dalam bentuk kalimat present tense.
Ik
Heb
Ben
I have, am
Jij
Hebt
Bent
You have, are
Hij
Heeft
Is
He has, is
U
Hebt
Bent
You have, are
Wij
Hebben
Zijn
We have, are
Jullie
Hebben
Zijn
You have, are
Zij
Hebben
Zijn
They have, are

Ketika jij (je) mengikuti kata kerja-kata kerja itu, akhiran –t dibuang: heb je? (do you have? / apakah kamu punya?), ben je? (are you? / apakah kamu?). Bentuk u heeft dan u is juga bisa dipakai pada posisi u hebt (you have / kamu mempunyai) dan u bent (you are), tetapi mereka tidak lazim dipakai. Zullen, kata kerja lain yang tidak teratur pada kala present, akan dibahas nanti.

  1. Bentuk Progresif
            Tidak terdapat bentuk kalimat present tense dalam bahasa Belanda untuk dibandingkan dengan bentuk kalimat progresif bahasa Inggris (I am singing, he is playing, they are running) atau penegasan (I do sing, he does play, they do run). Jadi, ik zing, tergantung pada konteksnya, berarti “I sing”, “I am singing”, atau “I do sing”. Bentuk progresif dalam bahasa Inggris difokuskan pada aktifitas yang sedang berlangsung. Untuk menandakan tindakan yang sedang berlangsung, bahasa Belanda sering menggunakan (sesuai dengan situasi) kata kerja liggen (to lie / berbaring), lopen (to run atau walk / berlari atau berjalan), staan (to stand / berdiri), atau zitten (to sit / duduk) diikuti dengan te dan infinitif:
Hij ligt te slapen.
He is sleeping
Ia sedang tidur (yaitu, ia merebahkan diri dan tertidur dalam posisi itu)
Zij staan te pratten.
They are talking
Mereka sedang berbicara (yaitu, mereka berdiri dan berbicara sambil berdiri).
Wij zitten te lezen.
We are reading
Kami sedang membaca (yaitu, kami duduk dan kami juga membaca sambil duduk).

Bahasa Belanda tidak mempunyai bentuk kata kerja atau kombinasi bentuk kata kerja untuk menerjemahkan penegasan bahasa Inggris. Biasanya kata keterangan digunakan untuk mengubah arti kata kerja atau untuk memberikan penegasan kepadanya.

  1. Bentuk Perintah
            Bentuk kata kerja perintah mengungkapkan permintaan atau perintah: “Come home quickly (cepatlah pulang)”, “Do your homework (kerjakan pekerjaan rumahmu)”. Dalam bahasa Inggris bentuk kata kerja perintah identik dengan infinitif (kata kerja asal). Dalam bahasa Belanda bentuk kata kerja umumnya berfungsi sebagai bentuk perintah, baik untuk tunggal maupun jamak. Tidak ada tambahan akhiran:
Luisteren (to listen / mendengar)
Luister goed
Listen carefully!
Dengarkan baik-baik!
Wachten (to wait / menunggu)
Wacht op ons!
Wait for us!
Tunggu kami!
Nemen (to take / mengambil)
Neem dit boek!
Take this book!
Ambil buku ini!

Dalam bentuk sopan baik tunggal maupun jamak, akhiran –t ditambahkan pada bentuk akar dan diikuti kata ganti u dibelakangnya. Penambahan kata ganti cenderung memperhalus perintah dan membuatnya tidak terlalu kasar:
Lezen (to read)
Leest u wat langzamer!
Read more slowly!
Bacalah lebih pelan!
Blijven (to remain)
Blijft u met ons!
Stay with us!
Tinggallah bersama kami!

  1. Simple Past Tense
  1. Bahasa Inggris dan Belanda adalah bahasa yang berkaitan dan berbagi sejarah, dan tidak ada lagi bukti yang lebih jelas terlihat selain pada formasi ragam kala untuk kata kerjanya. Seperti bahasa Inggris, kata kerja bahasa Belanda terbagi menjadi dua kelas utama, yang biasanya disebut lemah dan kuat. Kata kerja kuat dalam kedua bahasa mengalami perubahan vokal internal pada past tense. Perhatikan contoh bahasa Inggris “I drive--I drove”, “I sing--I sang”. Kata kerja lemah dalam bahasa Inggris dan Belanda menandakan past tense dengan menambahkan akhiran. Perhatikan contoh bahasa Inggris “I play—I played”, “I called--I called”. Untuk membentuk past tense dari kata kerja bahasa Belanda, tambahkanlah akhiran –te (-de) pada akar kata untuk semua orang tunggal, dan –ten (-den) untuk semua orang jamak. Ketika akar kata kerja berakhir dengan p, t, k, ƒ, s atau ch, tambahkan akhiran –te / -ten; untuk semua kasus lain gunakan –de / -den.
Hakken (to chop/memotong) akar kata: hak-
Ik (jij, hij, u)
hakte
I (you, he , you)
Chopped
Wij (jullie, zij)
hakten
We (you, they)
Chopped
Praten (to talk) akar kata: praat-
Ik (jij, hij, u)
Praatte
I (you, he, you)
Talked
Wij (jullie, zij)
Praatten
We (you, they)
Talked
Trouwen (to marry) akar kata: trouw-
Ik (jij, hij, u)
Trouwde
I (you, he, you)
Married

Trouwden
We (you, they)
Married
Delen (to divide) akar kata: deel-
Ik (jij, hij, u)
Deelde
I (you, he, you)
Divided
Wij (jullie, zij)
Deelden
We (you, they)
Divided

Perhatikan bahwa kata kerja dengan huruf v atau z sebagai konsonan akhirnya (sebelum akhiran –en pada infinitifnya) mengubah akhiran itu menjadi ƒ dan s pada bentuk akar dan kemudian ditambahi akhiran –de dan –den:
Geloven (to believe / mempercayai) akar kata: geloof-
Ik (jij, hij, u)
Geloofde
I (you, he, you)
Believed
Wij (jullie, zij)
Geloofden
We (you, they)
Believed
Reizen (to travel / bepergian) akar kata: reis-
Ik (jij, hij, u)
Reisde
I (you, he, you)
Traveled
Wij (jullie, zij)
Reisden
We (you, they)
Traveled

  1. Kebalikan dari kata kerja lemah, kata kerja kuat menggunakan perubahan vokal internal untuk menunjukkan past tense. Akar kata baru hasil perubahan vokal berfungsi sebagai kala past tense untuk semua orang tunggal. Bentuk jamak menggunakan akhiran –en:
Bitjen (to bite / menggigit)
Ik (jij, hij, u)
Beet
I (you, he, you)
Bit
Wij (jullie, zij)
Beeten
We (you, they)
Bit
Drinken (to drink / minum)
Ik (jij, hij, u)
Dronk
I (you, he, you)
Drank
Wij (jullie, zij)
Dronken
We (you, they)
Drank
Gieten (to pour / menuang)
Ik (jij, hij, u)
Goot
I (you, he, you)
Poured
Wij (jullie, zij)
Gotten
We (you, they)
Poured

            Menurut sejarah, kata kerja kuat termasuk dalam salah satu dari tujuh kelas, masing-masing kelas mempunyai perubahan vokal internal. Dalam bahasa Belanda modern kelas-kelas itu masih bisa dikenali, walaupun kekuatan analogi dan pengkelasan telah menyebabkan banyak perubahan. Pembelajar pemula disarankan mempelajari perubahan vokal untuk setiap kaat kerja secara individu daripada mencoba mempelajari kelas-kelas kata kerja kuat modern (dengan beberapa sub-klas mereka).
            Beberapa kata kerja kuat menunjukkan sedikit ketidakteraturan pada past tense dalam jumlah perubahan vokal akar kata dari pendek untuk bentuk tunggal ke panjang untuk bentuk jamak:
Eaten (to eat / makan)
Ik (jij, hij, u)
At (a pendek)
I (you, he, you)
Ate
Wij (jullie, zij)
Aten (a panjang)
We (you, they)
Ate
Breken (to break / merusak)
Ik (jij, hij, u)
Brak (a pendek)
I (you, he, you)
Broke
Wij (jullie, zij)
Braken (a pendek)
We (you, they)
Broke

  1. Sebagai tambahan untuk kata kerja kuat dan lemah bahasa Belanda mempunyai beberapa kata kerja tak beraturan. Untuk mempermudah penyajian tata bahasa ini, kata kerja tak beraturan adalah setiap kata kerja yang tidak masuk dalam pola konjugasi kata kerja kuat dan lemah. Past tense harus dipelajari secara terpisah untuk setiap kata kerja tak beraturan. Kata kerja tak beraturan tidak mempunyai akhiran pada bentuk tunggal dalam kala lampau; untuk bentuk jamak ditambahkan akhiran -en untuk setiap orang. Perhatikan kata kerja tak beraturan berikut ini:
Gaan (to go / pergi)
Ik (jij, hij, u)
Ging
I (you, he, you)
Went
Wij (jullie, zij)
Gingen
We (you, they)
Went
Weten (to know / tahu)
Ik (jij, hij, u)
Wist
I (you, he, you)
Knew
Wij (jullie, zij)
Wisten
We (you, they)
Knew
Denken (to think / berpikir)
Ik (jij, hij, u)
Dacht
I (you, he, you)
Thought
Wij (jullie, zij)
Dachten
We (you, they)
Thought

Kata kerja hebben dan zijn keduanya tidak beraturan pada past tense:
Ik (jij, hij, u)
Had
Was
I (you, he, you) had, was / were
Wij (jullie, zij)
Hadden
Waren
We (you, they) had, were

            Harus ditekankan bahwa para pembelajar tidak bisa mengatakan bahwa suatu kata kerja itu kuat, lemah, atau tak beraturan hanya dengan melihat bentuk akar katanya. Tata bahasa dan kamus akan mengindikasikan apakah sebuah kata kerja itu kuat atau tak beraturan.
  1. Present Perfect Tense
            Present perfect tense adalah gabungan kala dalam bahasa Belanda, sama seperti dalam bahasa Inggris. Perhatikan contoh bahasa Inggris “I have thought”, “he has gone”, “we have seen”. Dalam bahasa Belanda present perfect tense terdiri dari satu kata kerja aktif – present tense dari hebben atau zijn – dan satu kata kerja pasif: yaitu past participle[1]. Kita akan membahas past participle terlebih dulu.


1)     Past Participle
            Kata kerja lemah, kuat dan tak beraturan membentuk past participle mereka masing-masing dengan cara yang berbeda:
  1. Kata kerja lemah ditambahi awalan ge- dan akhiran pada akar kata, baik itu –t atau –d. Akhiran –t diaplikasikan ketika akar kata berakhir dengan p, t, k, ƒ (kecuali untukƒ yang berasal dari z infinitif), atau ch (lihat aturan formasi past tense untuk kata kerja lemah); untuk semua kasus lain akhirannya adalah –d:
Dopen (to christen / membaptis)
Akar kata : doop-
Past part.: gedoopt
Scherpen    (to sharpen / mengasah)
Akar kata : scherp-
Past part.: gescherpt
Eisen (to demand / meminta)
Akar kata : eis-
Past part.: geëist
Horen (to hear / mendengar)
Akar kata : hoor-
Past part.: gehoord
Stellen (to place / meletakkan)
Akar kata : stel-
Past part.: gesteld
Leven (to live / tinggal)
Akar kata : leef-
Past part.: geleefd
Leiden (to lead / memimpin)
Akar kata : leid-
Past part.: geleid
Niezen (to sneeze / bersin)
Akar kata : nies-
Past part.: geniesd

  1. Kata kerja kuat juga ditambahi awalan ge-, meskipun sering mengalami perubahan pada vokal akarnya dan semuanya mempunyai akhiran –en:
Krijgen (to get, receive / mendapatkan)
Past part.: gekregen
Bieden (to offer / menawarkan)
Past part.: geboden
Sluiten (to close / menutup)
Past part.: gesloten
Zingen (to sing / menyanyi)
Past part.: gezongen
Stelen (to steal / mencuri)
Past part.: gestolen
Lezen (to read / membaca)
Past part.: gelezen
Lopen (to walk / berjalan)
Past part.: gelopen
Dragen (to carry / membawa)
Past part.: gedragen

  1. Kata kerja tak beraturan juga ditambahi awalan ge- pada past participle-nya. Sebagai tambahan, mereka juga mengalami perubahan vokal atau konsonan pada akar katanya. Beberapa kata kerja tersebut menggunakan –t (-d) sebagai akhiran mereka, sedangkan yang lain menggunakan –en:
Brengen (to bring / membawa)
Past part.: gebracht
Doen (to do / melakukan)
Past part.: gedaan
Vriezen (to freeze / membeku)
Past part.: gevroven

  1. Past participle hebben dan zijn secara berurutan adalah gehad dan geweest.
  2. Terdapat pengecualian penting untuk aturan penempatan awalan ge- pada past participle kata kerja lemah, kuat dan tak beraturan. Tidak ada kata kerja, apapun kelasnya, yang ditambahi awalan ge- jika sudah mempunyai awalan tergabung (tak bertekanan). Awalan tergabung tersebut adalah: be-, er-, ge-, her-, ont-, dan ver-:
Bedoelen [lemah] (to mean, intend / bermaksud)
Past part.: bedoeld
Ontmoeten [lemah] (to meet / menemui)
Past part.: ontmoet             
Ervaren [kuat] (to learn, find out / mengetahui)
Past part.: ervaren
Vermijden [kuat] (to avoid / menghindari)
Past part.: vermeden
Bedenken [tak beraturan] (to consider / mempertimbangkan)
Past part.: bedacht
Herkennen [tak beraturan] (to recognize / mengenali)
Past part.: herkend

  1. Jika, di sisi lain, kata kerja mempunyai awalan terpisah (bertekanan), seperti aan-, door-, atau op- (di antara banyak awalan lainnya), participle -ge- dimasukkan di antara awalan dan akar kata kerja tersebut:
Aannemen [kuat] (to accept / menerima)
Past part.: aangenomen
Doorbrengen [tak beraturan] (to pass, spend / menghabiskan)
Past part.: doorgebracht
Opbellen [lemah] (to call up / memanggil)
Past part.: opgebeld[2]



2)     Membentuk Present Perfect
            Seperti dijelaskan di atas, present perfect tense menggunakan satu kata kerja aktif, yaitu bentuk present tense dari hebben atau zijn. Kebanyakan kata kerja membutuhkan kata kerja aktif vebben, yang digunakan dengan:
1.     Semua kata kerja transitif (kata kerja transitif adalah yang menggunakan objek langsung):
Ik heb hem gezien.
I have seen him.
Aku telah melihatnya.
Hij heeft zijn vriend geholpen.
He has helped his friend.
Ia telah membantu temannya.
Heb je een auto gekoht?
Have you bought a car?
Apakah kamu telah membeli sebuah mobil?

2.     Kata kerja intransitif (yaitu, kata kerja yang tidak menggunakan objek langsung), ketika tidak mengekspresikan perubahan lokasi atau keadaan:
Hij heeft lang geslapen.
He has slept a long time.
Ia telah tidur lama sekali.
Ik heb in Den Haag gewoond.
I have lived in The Hague.
Aku telah tinggal di Den Hag.
Zij hebben hartelijk gelachen.
They have laughed heartily.
Mereka telah tertawa dengan sesungguh hati.

Beberapa kata kerja menggunakan zijn untuk present tense dalam situasi ini, sedangkan lainnya selalu menggunakannya.
1.     Ketika sebuah kata kerja intransitif menggambarkan perubahan lokasi atau kondisi, ia membutuhkan kata kerja aktif zijn:
De trein is vertrokken.
Hij is ingeslapen.
The train has departed.
He has fallen asleep.

Keretanya sudah berangkat.
Ia telah tertidur.
(perubahan keadaan)
Wij zijn naar Utrecht gefiest.
Zijn zijn gestorven.
We bicycled to Utrecht.
They have died.
Kami bersepeda ke Utrecht.
Mereka telah meninggal.

2.     Dengan pengecualian beberapa kata kerja seperti gaan (to go / pergi) dan komen (to come / datang), yang selalu membutuhkan kata kerja aktif zijn, kata kerja gerak menggunakan zijn ketika gerakan diarahkan ke suatu tujuan; sedangkan hebben digunakan ketika kata kerja tersebut mengekspresikan gerakan sebagai aktifitas tidak langsung:
Hij heeft een tijd gewandeld.
He walked for a while.
Ia berjalan-jalan sebentar (aktifitas).
TAPI: Hij is naar de stad gewandeld.
He walked to the city.
Ia berjalan ke kota (tujuan).
Ik heb nooit gevlogen.
I have never flown.
Saya belum pernah terbang (aktifitas).
TAPI: Ik ben naar Amsterdam gevlogen.
I flew to Amsterdam.
Saya terbang ke Amsterdam (tujuan).

3.     Pengecualian terhadap aturan untuk hebben dan zijn adalah dua kata kerja blijven (to remain / tinggal) dan zijn (to be / menjadi). Kedua kata kerja tersebut, kebalikan dari yang kita duga, membutuhkan kata kerja aktif zijn:
Ik ben thuis gebleven.
I remained at home.
Saya tetap tinggal di rumah.
Hij is er nooit geweest.
He has never been there.
Dia belum pernah ke sana.

4.     Kata kerja vergeten (to forget / lupa) memberikan kasus menarik tentang distribusi hebben dan zijn. Ketika vergeten berarti “melupakan” dalam arti seseorang tidak lagi tahu akan sesuatu, kata kerja aktifnya adalah zijn; tetapi ketika vergeten menyatakan kelalaian, kata kerja aktifnya adalah hebben:
Ik ben zijn naam vergeten.
I have forgotten his name
(I no longer know).
Aku lupa nama orang itu
(aku tidak lagi tahu).
Ik heb mijn boek vergeten.
I have forgotten my book.

Aku melupakan bukuku
(kelalaian).


3)     Present Perfect: Urutan Kata dan Penggunaannya.
          Oleh karena hebben dan zijn berfungsi sebagai kata kerja aktif dalam konstruksi present perfect, mereka menempati posisi kata kerja dalam kalimat. Bentuk kata kerja pasif, past participle, umumnya ditempatkan paling akhir dalam kalimat atau klausa.
Tipe I, urutan 1:
Wij hebben hem vaak gezien.
We have often seen him
Kami telah sering melihatnya.
Tipe I, urutan 2:
Gisteren ben ik in Delft geweest.
Yesterday I was in Delft.
Kemarin aku berada di Delft.
Tipe II:
Heeft hij de auto al verkocht?
Has he sold the car already?
Apakah ia telah menjual mobilnya?
Tipe III:
Ik weet niet of hij al aangekomen is.
I do not know if he has arrived yet.
Aku tidak tahu apakah ia telah datang.

          Kebalikan dari bahasa Inggris, bahasa Belanda tidak menimbulkan perbedaan arti tajam antara simple past tense dan present perfect tense. Contoh bahasa Inggris “I saw
 dan “I have seen” tidak bisa dipertukarkan, dan tidak ada penutur asli yang akan berkata “I have seen him last night”. Dalam bahasa Belanda, perbedaan antara kedua kala ini lebih cenderung menjadi gaya daripada arti. Sebagai aturan umum, kala present perfect bahasa Belanda merupakan cara lazim untuk menyatakan waktu lampau, dan karena itu bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan simple past atau present perfect sesuai dengan konteksnya. Simple past bahasa Belanda biasanya digunakan untuk menceritakan rangkaian kejadian yang terjadi di waktu lampau.
          Untuk menyatakan tindakan yang dimulai pada masa lampau dan berlanjut ke masa kini, bahasa Inggris menggunakan bentuk progresif dari present perfect tense. Perhatikan contoh “I have been living here for years” (aku telah bertahun-tahun tinggal di sini), “He has been teaching in New York since 1970” (Ia telah mengajar di New York sejak tahun 1970). Untuk kalimat tipe ini bahasa Belanda menggunakan present tense, hampir selalu ditemani baik oleh kata sifat al (already / telah) atau frase preposisi yang diawali oleh sinds (since / sejak).
Ik woon al twee jaar in Edam
I have been living in Edam for two years.
Saya telah tinggal di Edam selama dua tahun.
Sinds wanneer wonen zij in Nederland?
How long (since when) have they been living in the Nederland?
Berapa lama (sejak kapan) mereka tinggal di Belanda?

  1. Past Perfect Tense

          Past perfect tense bahasa Belanda terdiri dari bentuk simple past tense hebben (tunggal: had, jamak: hadden) atau zijn (tunggal: was, jamak: warren) dan past particple kata kerja bersangkutan. Zijn digunakan oleh kata kerja yang sama dengan yang menggunakannya pada present perfect tense. Past perfect tense bahasa Belanda digunakan dengan cara yang sama dalam bahasa Inggris, yaitu, merujuk pada tindakan lampau yang terjadi sebelum beberapa tindakan lampau lainnya:
Zij had de boeken niet gevonden.
She had not found the book.
Ia belum menemukan buku itu.
Wij hadden in Leiden gestudeerd.
We had studied in Leiden.
Kami telah belajar di Leiden.
Nadat wij haar broer bezocht hadden, gingen wij naar de stad.
After we had visited her brother, we went downtown.
Setelah kami mengunjungi saudaranya, kami pergi ke kota.

  1. Future Tense
Bahasa Inggris dan bahasa Belanda membentuk future tense mereka dengan cara yang sama. Bahasa Inggris menggunakan kata kerja aktif “shall” atau “will” dan infinitif, sedangkan bahasa Belanda menggunakan bentuk present tense kata kerja aktif zullen dengan infinitif. Bentuk-bentuk zullen antara lain:
Ik
Zal
Wij
Zullen
Jij
Zult (zal)
Jullie
Zullen
Hij
Zal
Zij
Zullen
u
zult


         
Perhatikan bahwa jij zal lebih jarang ditemukan daripada jij zult; dalam inversi (pembalikan) huruf –t pada zult dihilangkan: jij zult menjadi zul je?
Ketika zullen bergabung dengan infinitif untuk membentuk future tense, ia menempati posisi kata kerja aktif dan infinitif berada di akhir kalimat atau klausa:
Wij zullen met de auto gaan.
We will go by car.
Kita akan pergi naik mobil.
Zal hij hier op ons wachten?
Will he wait for us here?
Apakah ia akan menunggu kita di sini?
De reis zal twee uur duren.
The trip will last two hours.
Perjalanan ini akan berlangsung selama dua jam.
Wat zal me nu overkomen?
What will happen to me know?
Apa yang akan terjadi padaku sekarang?

  1. Dalam bahasa Inggris future tense kadang digunakan untuk menyatakan present probability. Sebagai contoh, seseorang mungkin akan merespon dering telepon dengan “That will be John (itu mungkin John),” atau ketukan di pintu dengan “That will be my father (itu mungkin ayahku)”. Future tense bahasa Belanda bisa juga menyatakan present probability. Ketika ia melakukannya, kata keterangan wel biasanya ditambahkan dalam kalimat.
Zij zullen het wel weten.
They probably know it.
Mereka mungkin mengetahuinya.

  1. Cukup lazim dalam bahasa Belanda menggunakan bentuk present tense untuk menyatakan tindakan yang akan dilakukan, khususnya ketika jelas terlihat dari konteks bahwa suatu kalimat merujuk ke masa depan. (Perhatikan contoh bahasa Inggris “We are leaving for the beach tomorrow / kita akan pergi ke pantai besok”):
Hoe lang blijft hij in Nederland?
How long will he stay in the Nederland?
Berapa lama ia akan tinggal di Belanda?
Morgen gaan wij naar Rotterdam.
We are going (will go) to Rotterdam tomorrow.
Kita (akan) pergi ke Rotterdam besok.
De trein vertrekt om elf uur.
The train is leaving (will leave) at 11.30
Kereta (akan) berangkat pada pukul 11.30.

Sangat sering kalimat tipe ini mempunyai sebuah kata keterangan atau frase preposisi yang merujuk ke waktu yang akan datang.
  1. Kalimat tipe “We are going dancing / kita akan menari” dan “He is going to help us / ia akan membantu kita” difokuskan pada awal tindakan di masa yang akan datang. Bahasa Belanda mempunyai konstruksi sejalan dengan itu, yang menggunakan gaan sebagai kata kerja aktif dengan infinitif pendamping.
Hij gaat een brief schrijven.
He is going to write a letter.
Ia akan menulis surat.
Wij gaan morgen zwemmen.
We are going to swim tomorrow.
Kita akan pergi berenang besok.


  1. Future Perfect Tense
          Future perfect tense, tidak lazim pada kedua bahasa, menyatakan tindakan yang telah selesai suatu saat di masa yang akan datang. Perhatikan contoh bahasa Inggris “We will have seen him / kita akan melihatnya” “They will have gone home by then / mereka telah pulang nanti pada saat itu”. Dalam bahasa Belanda, kata kerja zullen digabungkan dengan dua bentuk kata kerja pasif: past participle kata kerja yang bersangkutan, ditambah dengan infinitif hebben atau zijn (zijn untuk kata kerja yang menggunakannya pada present perfect dan past perfect):
Hij zaal de krant gelezen hebben.
He will have read the newspaper.
Ia akan selesai membaca koran.
Zij zullen naar Breda gegaan zijn.
They will have gone to Breda.
Mereka akan berangkat ke Breda.


  1. Conditional Mood
          Conditional mood menyatakan keraguan, ketidakpastian atau ketidaknyataan (dalam bahasa Inggris, dicirikan dengan penggunaan “would”). Dalam bahasa Belanda, seperti bahasa Inggris, kondisional telah banyak menggantikan subjunctive (bentuk pengandaian), yang masih tersisa sedikit jejaknya. Dalam konstruksi kondisional kata kerja aktifnya adalah bentuk past tense zullen:
Ik (jij, hij)
Zou
U
Zou (dt)
Wij (jullie, zij)
Zouden

Kondisional terjadi hanya pada dua kala atau bingkai waktu: present, yang kadang mempunyai rujukan masa datang, dan lampau.
          Present conditional terdiri dari kata kerja aktif zou / zouden dan infinitif relevan:
Hij zou graag thuis blijven.
He would like to (OR: would gladly) stay home.
Ia akan sangat suka (atau: akan sangat senang) tinggal di rumah
Wij zouden dat huis niet kopen.
We would not buy that house.
Kami tidak akan membeli rumah itu.
Als ik jij was, zou ik hem later opbellen.
If I were you, I would call him later.
Jika aku menjadi kamu, aku akan menelponnya nanti.

          Past conditional terdiri dari kata kerja aktif zou / zouden, past participle, dan hebben atau zijn:
Ik zou dat huis niet gekocht hebben.
I would not have bought that home.
Aku tidak akan pernah membeli rumah itu.
Hij zou graag thuis gebleven zijn.
He would have liked to stay at home
Ia akan sangat suka tinggal di rumah.
Als hij harder gewerkt had, zou ik hem geholpen hebben.
If he had worked harder, I would have helped him.
Jika ia bekerja lebih keras, mungkin aku telah membantunya.

  1. Bentuk Pasif
Pada bentuk aktif, subjek kalimat adalah yang melakukan tindakan: “He sees her / ia melihatnya”, “The man bought a new house / orang itu telah membeli sebuah rumah baru”. Dalam bentuk pasif, subjek kalimat adalah penerima tindakan “He is seen by her / ia terlihat olehnya”, “A new house was bought by the man / sebuah rumah baru telah dibeli oleh orang itu”. Dalam konstruksi pasif, pelaku tindakan asli sering dinyatakan dalam frase berpreposisi yang ditunjukkan oleh “by” dalam bahasa Inggris.
Dalam bahasa Inggris, bentuk pasif dibentuk dengan menggunakan kata kerja aktif “to be” dan past participle: “He is seen; he was seen; he will be seen, he has been seen” dan lain-lain. Bahasa Belanda menggunakan satu dari tiga kata kerja aktif: worden (to become / untuk menjadi) untuk bentuk present dan past tense; zullen untuk bentuk future dan future tense; dan zijn untuk present perfect dan past perfect. Kata kerja aktif tersebut dikombinasikan dengan bentuk pasif untuk menyampaikan beragam jenis kalimat pasif.
1.     Present passive terdiri dari bentuk present tense worden dan past participle kata kerja bersangkutan:
Zij wordt door haar vader gezien.
She is seen by her father.
Dia terlihat oleh ayahnya.
Zij worden door ons geholpen.
They are being helped by us.
Mereka tertolong oleh kami.

2.     Past passive terdiri dari past tense worden dan past participle kata kerja bersangkutan. Bentuk past tense tunggal worden adalah werd sedangkan bentuk jamaknya werden.
Het geld werd betaald.
The money was paid.
Uangnya telah dibayarkan.
Zij welden door hem geholpen.
They were being helped by him.
Mereka telah dibantu olehnya.

3.     Future passive menggabungkan present tense zullen dengan past participle kata kerja bersangkutan dan kata kerja pasif worden:
Het huis zal gebouwd worden.
The house will be built.
Rumah itu akan dibangun.
De liederen zullen gezongen worden.
The song will be sung.
Lagu itu akan dinyanyikan.

4.     Future perfect passive menggabungkan bentuk present tense zullen dengan past participle kata kerja bersangkutan dan bentuk pasif zijn:
Het huis zal gebouwd zijn.
The house will have been built.
Rumah itu akan selesai dibangun.
De liederen zullen gezongen zijn.
The song will have been sung.
Lagu itu akan selesai dinyanyikan.

5.     Present perfect passive terdiri dari bentuk present tense zullen dan past participle kata kerja bersangkutan:
Het brood is gebakken.
The bread has been baked.
(OR: The bread is baked)
Roti itu telah dipanggang.
(atau: roti itu terpanggang)
De brieven zijn geschreven.
The letters have been written
(OR: The letters are written).
Surat itu telah ditulis.
(atau: surat itu tertulis)

    Sebagai alternatif terjemahan untuk kedua kalimat yang dicontohkan, konstruksi zijn dengan past participle dari sebuah kata kerja transitif mempunyai dua kemungkinan arti: (1) menyatakan konstruksi pasif asli yang mempunyai penjelasan tentang suatu tindakan, seperti pada “The bread has been baked”, atau (2) menyatakan bentuk pasif nyata yang menggambarkan suatu keadaan, seperti pada “the bread is baked”. Pada kasus kedua, kata sifat al (already) akan mengsisi arti sebuah kalimat. Perbedaan arti antara pasif asli dan nyata dapat dilihat lebih lanjut pada dua kalimat bahasa Inggris “The door was closed / pintunya tertutup” yang bisa berarti baik itu seseorang telah menutupnya (tindakan) atau bahwa pintu itu dalam keadaan tertutup, dengan kata lain, seseorang telah menutup pintu itu sebelumya (keadaan), dan “The door was being closed / pintunya telah ditutup” yang hanya menyatakan tindakan, bukan keadaan.

6.     Past perfect passive terdiri dari bentuk past tense zijn (tunggal: was, jamak: waren) dan past participle kata kerja bersangkutan:
Het boek was vertaald.
The book had been translated.
Buku itu sudah diterjemahkan.
De namen waren opgeschreven.
The names had been written down.
Nama-nama telah dicatat.

7.     Conditional passive dibentuk dari bentuk past tense zullen (zou / zouden) sebagai kata kerja aktif, ditambah dengan past participle dan worden:
Als het oven heet was, zou het koek gebakken worden.
If the oven were hot, the cake would be baked.
Jika saja ovennya panas, kuenya tentu sudah selesai dipanggang.

8.     Conditional perfect passive menggabungkan zou / zouden, past participle dan zijn:
Als ik hier geweest was, zou het raam niet gebroken zijn.
If I had been here, the window would not have been broken.
Jika aku berada di sini tadi, jendela inin tidak akan pecah.

Penutur dan penulis Belanda sering menemukan bahwa bentuk pasif aneh dan mengganggu. Sebuah cara yang lazim untuk menghindari bentuk pasif adalah menggunakan konstruksi aktif dengan men (satu) sebagai subjek. Men adalah kata ganti indefinit yang dapat diterjemahkan ke dalam banyak kata seperti “one (seseorang)”, “you (kamu)”, “they (mereka)”, atau “people (orang-orang)”. Contoh berikut ini menunjukkan konstruksi pasif dengan ekuivalen bentuk aktifnya (perhatikan bahwa men selalu menggunakan kata kerja tunggal):
Hij wordt geholpen. / Men helpt hem.
He is being helped.
Dia ditolong.
De sleutels zijn pas gisteren gevonden. / Men heeft de sleutels pas gisteren gevonden.
The keys were found only yesterday.
Kunci-kunci itu baru saja ditemukan kemarin.

Walaupun konstruksi pasif secara umum dan secara logika terlarang untuk kata kerja transitif, beberapa konstruksi impersonal pasif dapat dibentuk baik dengan kata kerja transitif atau intransitif. Konstruksi tersebut tidak memiliki subjek gramatikal dan sering ditunjukkan dengan er (there / di sana), serta difokuskan pada aktifitas umum daripada orang yang melakukan aktifitas:
Er wordt gezongen en gedanst.
There is singing and dancing (going on).
Terdapat pesta nyanyian dan tarian di sana (sedang berlangsung).
Er wordt in ons huis hard gewerkt.
We work hard in our house.
Kami bekerja keras di rumah kami.
Er wordt in onze scholen te veel gerookt.
There is too much smoking in our school.
Terlalu banyak orang yang merokok di sekolah kami.

Perhatikan bahwa kalimat tipe ini tidak bisa diterjemahkan secara harfiah: “There is sung and danced”, dan lain-lain.

  1. Kunnen, Moeten, Mogen, dan Wilken
Kata kerja Kunnen, Moeten, Mogen, dan Wilken berhak mendapatkan perhatian khusus. Mereka sering berfungsi sebagai kata kerja aktif namun tidak menjelaskan tindakan. Kata kerja tersebut lebih merujuk ke aspek, cara atau modus tindakan yang ditunjukkan oleh kata kerja pasif yang menemaninya. Dalam kalimat bahasa Inggris “I want to go home”dan “I must see him” kata kerja aktifnya adalah “want” dan “must”; tindakan sebenarnya, bagaimanapun, diekspresikan melalui kata kerja pasif “go” and “see”. Baik bahasa Belanda maupun Inggris terdapat beberapa kata kerja yang disebut “modal”, yaitu kata kerja yang tidak menjelaskan tindakan, tetapi berfungsi sebagai kata kerja aktif. Dalam bahasa Belanda, kata kerja tersebut adalah kunnen, moeten, mogen, dan willen, dan bentuknya tak beraturan.
Kunnen (to be able, can / bisa)
PRESENT:
Ik kan, jij kunt (kan), hij kan, u kunt,

wij (jullie, zij) kunnen
PAST:
Ik (jij, hij, u) kon

Wij (jullie, zij) konden
Ik kan (kon) mijn hoed niet vinden.
I can’t (couldn’t) find my hat.
Aku tidak bisa menemukan topiku.
Ik kan (kon) mijn hoed niet vinden.
We can’t (couldn’t) stay here any longer.
Kita tidak bisa tinggal lebih lama lagi di sini.

Moeten (to have to, be obliged to, must / harus)
PRESENT:
Ik (jij, hij, u) moet

Wij (jullie, zij) moeten
PAST:
Ik (jij, hij, u) moest


Wij (jullie, zij) moisten

Ik moet (moest) vaak Nederlands spreken.
Often I must (had to) speak Dutch.
Seringkali aku harus berbicara bahasa Belanda.

Zij moeten (moesten) alleen komen.
They have to (had to) come alone.
Mereka harus datang sendiri.


Mogen (to be allowed to, may / diijinkan)
PRESENT:
Ik (jij, hij, u) mag

Wij (jullie, zij) mogen
PAST:
Ik (jij, hij, u) mocht

Wij (jullie, zij) mochten
Ik mag (mocht) koffie niet drinken.
I am (was) not allowed to drink coffee.
Aku (dulu) tidak diijinkan minum kopi.
Wij mogen (mochten) bij hem logeren.
We may (were allowed to) stay at his house.
Kita bisa (dulu diijinkan) tinggal di rumahnya.



Perhatikan bahwa mogen kadang menyatakan kemungkinan, bukan ijin:
Dat mag waar zijn.                 That may be true.                   Itu mungkin saja benar.


Willen (to want/ingin)
PRESENT:
Ik wil, jij wilt (wil), hij wil, u wilt

Wij (jullie, zij) willen
PAST:
Ik (jij, hij, u) wilde (ATAU: wou)

Wij (jullie, zij) wilden
Hij wil (wilde) Engels leren.
He wants (wanted) to kearn English.
Ia ingin belajar bahasa Belanda.
Zij willen (wilden) melk kopen.
They want (wanted) to buy milk.
Mereka ingin membeli susu.

Infinitif yang sering menemani kunnen, moeten, mogen, atau willen dihilangkan ketika artinya sudah jelas dari konteks kalimatnya. Hal ini terutama terjadi pada kata kerja “going / pergi” atau “to do / melakukan”:
Waar wil je nou heen?
Where do you want to go now?
Ke mana kamu mau pergi sekarang?
Ik moet al morgen weg.
I must leave tomorrow.
Aku harus pergi besok.
Hij mag niet naar school.
He is not permitted to go to school.
Ia itidak diijinkan pergi ke sekolah.
Ik kan het niet.
I can’t do it.
Aku tidak bisa melakukannya.
Kan dat?
Is that possible?
(LITERALLY: can it be done?)
Mungkinkah hal itu?
(HARFIAH: dapatkah hal itu dilakukan?)

Pada kalimat-kalimat di atas, kata bahasa Inggris yang tercetak miring tidak diekspresikan dalam bahasa Belanda. Pada bentuk future tense kunnen, moeten, mogen, dan willen hadir dalam bentuk pasif (infinitif), memberikan tempat bagi kata kerja aktif zullen. Hasilnya disebut dengan konstruksi infinitif ganda:
Wij zullen de tentoonstelling willen bezoeken.
We will want to visit the exhibit.
Kami (akan) ingin mengunjungi pameran.
Hij zal ons niet kunnen helpen.
He will not be able to help us.
Ia tidak akan bisa membantu kita.

Untuk present perfect dan past perfect tense, kata kerja aktifnya adalah hebben dan sekali lagi, kombinasi ini menghasilkan konstruksi infinitif ganda[3]:
Ik heb (had) het mogen doen.
I was (had been) allowed to do it.
Aku diijinkan melakukan hal itu.
Hij heeft (had) om hulp moeten vragen.
He had (had had) to ask for help.
Ia harus meminta bantuan.
Wij hebben (hadden) haar niet kunnen verstaan.
We were not (had not been) able to understand her.
Kami tidak bisa memahaminya.

Jika kunnen, moeten, mogen, atau willen berada dalam present atau past perfect tense tanpa infinitif lain, maka mereka menggunakan bentuk past participle pasif. Past participle kata kerja tersebut secara berurutan adalah gekund, gemoeten, gemoogd, dan gewild:
Wij hebben (hadden) het altijd gekund.
We have (had) always been able (to do it).
Kami selalu bisa (melakukannya).
Ik heb (had) het neit gewild.
I did not want (had not wanted) it.
Aku tidak mau itu.

  1. Laten
            Kata kerja laten (bentuk lampau: liet / lieten, past participle: gelaten) mempunyai beberapa arti penting dan penggunaannya, dua di antaranya akan dibahas di sini.
1.     Arti dasar laten adalah “to let, allow” (mengijinkan). Dalam arti ini, laten sering mengindikasikan saran dari penutur:

Laten wij even kijken.
Let’s just take a look.
Mari kita melihat-lihat.
Laten wij nu dit lied zingen.
Let us sing this song now.
Mari kita menyanyikan lagu ini sekarang.

Perhatikan bahwa bahasa Belanda menggunakan bentuk kata ganti subjek (wij “we / kita”) dan bukan bentuk objek seperti dalam bahasa Inggris (“let us… / mari kita…”).

2.     Laten juga berarti “to cause (menyebabkan), have done (telah melakukan)” dan untuk arti ini, fungsi gramatikal laten sama seperti kata kerja modal yang telah dibahas:
Ik heb mijn auto laten repareren.
I have had my car repaired.
Aku telah memperbaiki mobilku.
Ik had mijn auto laten repaerren.
I had had my car repaired.
Mobilku telah selesai diperbaiki.
Ik zal nijn auto laten repareren.
I will have my car repaired.
Aku akan memperbaiki mobilku.

Berhati-hatilah agar tidak kebingungan dengan contoh di bawah ini:
Ik laat mijn auto repareren.
I have my car repaired [by someone else].
Mobilku telah diperbaiki [oleh orang lain].
Ik heb mijn auto gerepareerd.
I have repaired my car [by myself].
Aku telah memperbaiki mobilku [olehku sendiri].
Ik liet mijn auto repareren.
I had my car repaired.
Mobilku telah selsesai diperbaiki.
Ik had mijn auto gerepareerd.
I had repaired my car.
Aku telah memperbaiki mobilku.

  1. Kata Kerja Berawalan
Awalan kata tergabung (tak bertekanan) telah dibahas sebelumnya pada bab ini dalam hal pembentukan past participle. Awalan tergabung tetap melekat pada sebuah kata kerja pada bentuk aktif maupun pasifnya.Bagaimanapun, masih terdapat kelas awalan kata lain, yaitu awalan kata terpisah (bertekanan), yang bisa menempati beberapa posisi dalam sebuah kalimat. Beberapa contoh awalan kata terpisah yang sering ditemukan adalah: aan-, aƒ-, in-, na-, op-, dan uit-.
          Awalan, baik itu tergabung maupun terpisah, mengubah arti kata kerja tempat mereka melekat. Seringkali kita dapat melihat arti awalan-terpisah sebuah kata kerja dari bagian komponennya: brengen (to bring / membawa), mebreengen (to bring along / membawa serta); staan (to stand / berdiri), opstaan (to stand up / berdiri). Meskipun begitu, beberapa kata kerja awalan terpisah tidak bisa dengan mudah dipahami hanya dari komponennya: stellen (to put, place / meletakkan), uitstellen (to postpone / menunda), geven (to give / memberi), uitgeven (to publish / mengumumkan). Arti awalan kata kerja tergabung biasanya tidak begitu jelas dilihat dari komponennya: denken (to think / berpikir), verdenken (to suspect / mencurigai), keren (to turn / memutar), bekeren (to convert / mengubah).
          Perhatikan bahwa dalam kamus, kata kerja dengan awalan selalu berada di bawah awalan mereka. Awalan tergabung tetap melekat pada kata kerjanya ketika kata kerja tersebut hadir dalam bentuk pasif (infinitif atau past participle), atau ketika bentuk aktif kata kerja tersebut berada di akhir kalimat atau klausa (urutan kata tipe III). Normalnya, bentuk kata kerja aktif menempati posisi kedua dalam kalimat dan awalan terpisahnya berada di atau dekat akhir kalimat. Perhatikan beberapa kalimat di bawah ini yang menggunakan kata kerja opbellen (to call up / memanggil):
Ik bel hem nu op
I’ll call him up now.
Aku akan memanggilnya sekarang.
Bel je hem morgen op.
Will you call him tomorrow?
Maukah kamu memanggilnya besok?
Ik hem heb al gisteren opgebeld.
I already called him up yesterday.
Aku telah menelponnya kemarin.
Ik zal hem morgen opbellen.
I will call him up tomorrow.
Aku akan menelponnya besok.

Pada dua contoh berikut, perhatikan bahwa awalan op- terpisah dari bentuk infinitif bellen. Pengecualian terhadap aturan umum ini terjadi: (1) ketika, pada golongan kata jenis III, bentuk aktif kata kerja modal berada di antara awalan dan kata kerjanya pada akhir kalimat atau klausa; dan (2) ketika, dalam konstruksi maksud dengan om…te “(in order) to / untuk”, awalan dan infinitif dipisahkan oleh te:
Ik weet dat ik hem morgen op moet bellen.
I know that I must call him tomorrow.
Aku tahu bahwa aku harus menelponnya besok.
Ik ben van plan om hem morgen op te bellen.
I intend to call him tomorrow.
Aku bermaksud menelponnya besok.

  1. Kata Kerja Refleksif
Bentuk dan penggunaan kata ganti refleksif ada pada pembahasan sebelumnya. Harus ditekankan bahwa bahasa Belanda lebih banyak menggunakan konstruksi refleksif dibandingkan dengan bahasa Inggris. Pada kalimat berikut ini perhatikan bahwa bahasa Belanda membutuhkan kata ganti objek refleksif sedangkan bahasa Inggris tidak:
Wassen (to wash / mencuci)
Hij wast zich.
He gets washed (he washes himself).
Ia membasuh dirinya sendiri.
Scheren (to shave).
Ik scheer me.
I shave.
Aku bercukur.
Aankleden (to dress / berpakaian)
 Zij kleden zich aan.
They get dressed (they dress).
Mereka berpakaian.
Dalam bahasa Inggris bisa dimengerti bahwa subjek melakukan tindakan untuk dirinya sendiri; dalam bahasa Belanda hal ini harus diekspresikan melalui kata ganti refleksif. Pada kalimat bahasa Belanda di atas, penghilangan kata ganti refleksif akan menyebabkan kalimat tidak lengkap secara gramatikal dan berpotensi ambigu.
          Terdapat beberapa kata kerja dalam bahasa Belanda yang digunakan semata-mata (walaupun tidak eksklusif) untuk konstruksi refleksif yang ekuivalen bahasa Inggrisnya tidak refleksif[4]:
Zich verheugen
Ik verheug me op zaterdag.
(to be glad, look forward / menantikan)
I look forward to Saturday.

Aku menantikan hari Sabtu.
Zich verbazen (to be surprised / terkejut)
Hij verbaast zich erover.

He is surprised about it.

Ia terkejut akan hal itu.
Zich hasten (to hurry / bergegas)
Wij moeten ons hasten.

We must hurry.

Kita harus bergegas.

Terakhir, yaitu kategori kata kerja refleksif murni, yang hanya bisa digunakan secara refleksif. Mungkin satu-satunya kata kerja refleksif eksklusif yang lazim digunakan adalah zich vergissen “to make a mistake / membuat kesalahan”.
Ik vergis me.
I am mistaken.
Aku telah berbuat salah.
Jij vergist je.
You are mistaken.
Kamu telah berbuat salah.
Wij vergissen ons.
We are mistaken.
Kita telah berbuat salah.

  1. Kata Kerja Impersonal
          Kata kerja impersonal menunjukkan aksi dengan agen tak tentu dan digunakan pada orang ketiga tunggal. Kita telah mencatat bahwa penggunaan kata kerja impersonal dalam bentuk pasif (missal: er wordt gezongen “there is singing / di sana ada orang menyanyi”). Sebagai tambahan, seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda menggunakan kata kerja impersonal untuk menggambarkan fenomena alam:
Het regent.
It is raining.
Sekarang turun hujan.
Het sneeuwt.
It is snowing.
Cuaca sedang bersalju.
Het hagelt.
It is hailing.
Hujan es sedang turun.
Het waait.
It (the wind) is blowing.
Angin sedang berhembus.

Pada beberapa kasus, konstruksi impersonal bahasa Belanda tidak mempunyai ekuivalen impersonal bahasa Inggris:
Het spijt me dat…
I am sorry [LITERALLY: it causes me regret] that…
Aku menyesal [HARFIAH: hal itu membuatku menyesal] bahwa…

Apa yang menjadi subjek bahasa Inggris digambarkan di sini sebagai objek dalam bahasa Belanda, sedangkan subjek bahasa Belanda adalah bentuk impersonal het (it / itu).




[1]Bentuk dasar kata kerja yang dapat digunakan oleh semua kala disebut “bagian dasar”. Bagian dasar kata kerja bahasa Belanda adalah infinitif, simple past, dan past participle. Dalam kasus kata kerja lemah seseorang hanya perlu mengetahui bentuk infinitif suatu kata kerja untuk mendapatkan semua bentuk lain kata kerja tersebut; untuk kata kerja kuat dan tak beraturan, bagaimanapun, sangat penting untuk mengetahui ketiga bagian dasar. Dan juga, sebagai contoh, bagian dasar kata kerja krijgen (to get, receive / mendapatkan) adalah: krijgen (infinitif), kreeg (past), gekregen (past participle).
               Bagian dasar itu sendiri tidak cukup untuk mempelajari bentuk present tense tak beraturan beberapa kata kerja (zijn, hebben, dll). Bentuk present tak beraturan ini ditempatkan pada tempat yang sesuai dalam tata bahasa bentuk present.
[2]Karena suku kata terakhir opgebeld tertutup tanpa it (lihat bagian Ejaan), huruf l kedua menjadi berlebihan sehingga disingkirkan.
[3]Pada perfect tense, konstruksi infinitif ganda ini juga digunakan dengan laten, dan sebagai tambahan, dengan lopen, staan, zitten, dll untuk menyatakan arti progresif:

Ik heb mijn horologe laten repareren.
I have had my watch repaired.
Arlojiku telah diperbaiki.
Zij heeft de hele dag zitten schrijven.
She has been writing all day.
Ia telah menulis seharian penuh.

[4]Verheugen, verbazen, dan hasten, ketika tidak refleksif adalah kata kerja transitif yang artinya secara berurutan adalah “to make glad / membuat senang”, “to surprise / mengejutkan”, dan “to make [someone] hurry / membuat [seseorang] bergegas”.

5 comments:

  1. Dalam tata bahasa Belanda perlu diperhatikan 3 urutan kata dalam bahasa Belanda

    ReplyDelete
  2. Luar biasa. terimakasih postingannya...
    Dank Ye!!! blessed you are

    ReplyDelete
  3. Terima kasih postingannya,ini sangat2membantu

    ReplyDelete