VERB / KATA KERJA DALAM TATA BAHASA BELANDA LENGKAP
- Present
Tense
Oleh
karena tidak adanya padanan bentuk kala atau waktu dalam bahasa Indonesia, maka
untuk menjelaskan bagian kala ini, akan digunakan bahasa Inggris sebagai
pembanding. Kata kerja present tense dibentuk dengan menambahkan akhiran
personal yang sesuai pada akar kata kerja tersebut. Untuk menemukan akar sebuah
kata kerja, hilangkan akhiran infinitif –en
(atau, jarang ditemukan, akhiran -n).
Akar kata kerja zingen (to sing /
menyanyi) adalah zing-, untuk kata
kerja doen (to do / melakukan) adalah
doe-. Harus diperhatikan bahwa kata
kerja selalu dicantumkan dalam kamus dan buku tata bahasa di bawah bentuk
aslinya. Akhiran untuk present tense adalah: -t untuk orang kedua dan ketiga tunggal dan bentuk u, dan –en untuk semua bentuk jamak. Orang pertama tunggal serupa dengan
bentuk akar kata kerja tersebut:
|
Inggris
|
Indonesia
|
||
Ik
|
Zing
|
Doe
|
I sing, do
|
Saya bernyanyi
|
Jij
|
Zingt
|
Doet
|
You sing, do
|
Kamu bernyanyi
|
Hij
|
Zingt
|
Doet
|
He sings, does
|
Ia bernyanyi
|
U
|
Zingt
|
Doet
|
You sing, do
|
Kamu bernyanyi
|
Wij
|
Zingen
|
Doen
|
We sing, do
|
Kami bernyanyi
|
Jullie
|
Zingen
|
Doen
|
You sing, do
|
Kamu bernyanyi
|
Zij
|
zingen
|
Doen
|
They sing, do
|
Mereka bernyanyi
|
Sesuai dengan aturan ejaan umum (lihat bagian
Ejaan), perubahan ejaan berikut ini harus dibuat ketika menulis akar kata
kerja:
- Apabila akar vokal infinitif panjang dan dalam suku kata terbuka, maka vokal tersebut harus digandakan saat akhiran infinitifnya dihilangkan. Contoh maken (to make / membuat) mempunyai akar maak-, horen (to hear / mendengar) mempunyai akar hoor-.
Ketika akhiran jamak pada –en ditambahkan pada akar kata, ia
berubah lagi menjadi suku kata terbuka dan ditulis dengan satu vokal: ik maak (I make / saya membuat), wij maken (we make / kami membuat), ik hoor (I hear / saya dengar), wij horen (we hear / kami dengar).
- Apabila infinitif mempunyai akar vokal pendek yang diikuti dengan konsonan ganda, salah satu konsonan itu dihilangkan dalam ejaan akar kata: zitten (to sit / duduk) mempunyai akar kata zit-; leggen (to lay / meletakkan) mempunyai akar kata leg-. Ketika akhiran jamak –en ditambahkan pada mereka, konsonan ganda tersebut dikembalikan lagi untuk menunjukkan ketertutupan akar suku kata tersebut: ik zit (I sit / saya duduk), wij zitten (we sit / kami duduk), ik leg (I lay / aku meletakkan), wij leggen (we lay / kami meletakkan).
- Apabila konsonan akhir infinitif adalah v atau z, mereka diubah menjadi ƒ dan s untuk menghasilkan bentuk akar: beven (to tremble / bergetar) mempunyai akar beef-; reizent (to travel / bepergian) mempunyai akar reis-. Sebelum akhiran jamak –en, ƒ dan s menjadi v dan z: ik beef (I tremble / aku bergetar), wij heven (we tremble / kami bergetar), ik reis (I travel / aku bepergian), wij reizen (we travel / kami bepergian).
Ik
|
Maak
|
Kus
|
Reis
|
I make, kiss, travel
|
Jij
|
Maakt
|
Kust
|
Reist
|
You make, kiss, travel
|
Hij
|
Maakt
|
Kust
|
Reist
|
He makes, kisses, travels
|
U
|
Maakt
|
Kust
|
Reist
|
You make, kiss, travel
|
Wij
|
Maaken
|
Kussen
|
Reizen
|
We make, kiss, travel
|
Jullie
|
Maaken
|
Kussen
|
Reizen
|
You make, kiss, travel
|
zij
|
Maaken
|
Kussen
|
Reizen
|
They make, kiss, travel
|
Para pembelajar harus memperhatikan dengan
seksama poin-poin berikut ini ketika menggunakan present tense:
- Bentuk u- sopan selalu menggunakan akhiran –t, baik itu merujuk pada satu orang atau lebih: u komt (you come / kamu datang), tunggal atau jamak tergantung konteksnya.
- Ketika kata ganti jij (je) mengikuti kata kerjanya, akhiran –t pada kata kerja itu dibuang: jij zingt (you sing / kamu menyanyi), zing je? (are you singing? / apakah kamu menyanyi?).
- Beberapa kata kerja dengan akar berakhiran –d, khususnya snijden (to cut / memotong), houden (to hold / memegang), dan rijden (to ride / mengendarai) sering dihilangkan akhiran –d-nya untuk orang pertama tunggal: ik snij (I cut / aku memotong), ik hou (I hold / aku memegang), ik rij (I ride / aku mengendarai). Untuk orang kedua tunggal, kata kerja tersebut dengan teratur menghilangkan akhiran –dt ketika kata ganti subjek mengikutinya: snij je? (are you cutting? / apakah kamu memotong?), hou je? (are you holding? / apakah kamu memegang?), rij je? (are you riding? / apakah kamu mengendarai?)
- Sesuai dengan aturan umum pengejaan, kata kerja dengan akar kata berakhiran –t tidak ditambahi akhiran –t pada orang kedua dan ketiga tunggal: laten (to let / membiarkan), ik laat (I let / aku membiarkan), jij laat (you let / kamu membiarkan), hij laat (he lets / ia membiarkan).
- Kata kerja komen mengubah panjang vokalnya dari pendek untuk bentuk tunggal menjadi panjang untuk jamak. Ketidak-beraturan pengejaan digambarkan dalam ejaan: ik kom, wij komen.
- Hebben dan Zijn
Kata kerja hebben (to have / mempunyai) dan zijn (dalam bahasa Inggris dikenal
dengan to be) tidak beraturan jika
dipakai dalam bentuk kalimat present tense.
Ik
|
Heb
|
Ben
|
I have, am
|
Jij
|
Hebt
|
Bent
|
You have, are
|
Hij
|
Heeft
|
Is
|
He has, is
|
U
|
Hebt
|
Bent
|
You have, are
|
Wij
|
Hebben
|
Zijn
|
We have, are
|
Jullie
|
Hebben
|
Zijn
|
You have, are
|
Zij
|
Hebben
|
Zijn
|
They have, are
|
Ketika jij
(je) mengikuti kata kerja-kata kerja itu, akhiran –t dibuang: heb je? (do
you have? / apakah kamu punya?), ben je? (are
you? / apakah kamu?). Bentuk u heeft dan
u is juga bisa dipakai pada posisi u hebt (you have / kamu mempunyai) dan u bent (you are), tetapi mereka tidak
lazim dipakai. Zullen, kata kerja
lain yang tidak teratur pada kala present, akan dibahas nanti.
- Bentuk
Progresif
Tidak
terdapat bentuk kalimat present tense dalam bahasa Belanda untuk dibandingkan
dengan bentuk kalimat progresif bahasa Inggris (I am singing, he is playing,
they are running) atau penegasan (I do sing, he does play, they do run). Jadi, ik zing, tergantung pada konteksnya,
berarti “I sing”, “I am singing”, atau “I do sing”. Bentuk progresif dalam
bahasa Inggris difokuskan pada aktifitas yang sedang berlangsung. Untuk
menandakan tindakan yang sedang berlangsung, bahasa Belanda sering menggunakan
(sesuai dengan situasi) kata kerja liggen
(to lie / berbaring), lopen (to run
atau walk / berlari atau berjalan), staan
(to stand / berdiri), atau zitten (to
sit / duduk) diikuti dengan te dan
infinitif:
Hij ligt te slapen.
|
He is sleeping
|
Ia sedang tidur (yaitu, ia merebahkan diri
dan tertidur dalam posisi itu)
|
Zij staan te pratten.
|
They are talking
|
Mereka sedang berbicara (yaitu, mereka
berdiri dan berbicara sambil berdiri).
|
Wij zitten te lezen.
|
We are reading
|
Kami sedang membaca (yaitu, kami duduk dan
kami juga membaca sambil duduk).
|
Bahasa Belanda tidak mempunyai bentuk kata
kerja atau kombinasi bentuk kata kerja untuk menerjemahkan penegasan bahasa
Inggris. Biasanya kata keterangan digunakan untuk mengubah arti kata kerja atau
untuk memberikan penegasan kepadanya.
- Bentuk
Perintah
Bentuk
kata kerja perintah mengungkapkan permintaan atau perintah: “Come home quickly
(cepatlah pulang)”, “Do your homework (kerjakan pekerjaan rumahmu)”. Dalam
bahasa Inggris bentuk kata kerja perintah identik dengan infinitif (kata kerja
asal). Dalam bahasa Belanda bentuk kata kerja umumnya berfungsi sebagai bentuk
perintah, baik untuk tunggal maupun jamak. Tidak ada tambahan akhiran:
Luisteren (to
listen / mendengar)
|
Luister goed
|
Listen carefully!
|
Dengarkan
baik-baik!
|
Wachten (to wait /
menunggu)
|
Wacht op ons!
|
Wait for us!
|
Tunggu kami!
|
Nemen (to take /
mengambil)
|
Neem dit boek!
|
Take this book!
|
Ambil buku ini!
|
Dalam bentuk sopan baik tunggal maupun jamak,
akhiran –t ditambahkan pada bentuk
akar dan diikuti kata ganti u
dibelakangnya. Penambahan kata ganti cenderung memperhalus perintah dan
membuatnya tidak terlalu kasar:
Lezen (to read)
|
Leest u wat langzamer!
Read more slowly!
|
Bacalah lebih pelan!
|
Blijven (to remain)
|
Blijft u met ons!
Stay with us!
|
Tinggallah bersama kami!
|
- Simple
Past Tense
- Bahasa Inggris dan Belanda adalah bahasa yang berkaitan dan berbagi sejarah, dan tidak ada lagi bukti yang lebih jelas terlihat selain pada formasi ragam kala untuk kata kerjanya. Seperti bahasa Inggris, kata kerja bahasa Belanda terbagi menjadi dua kelas utama, yang biasanya disebut lemah dan kuat. Kata kerja kuat dalam kedua bahasa mengalami perubahan vokal internal pada past tense. Perhatikan contoh bahasa Inggris “I drive--I drove”, “I sing--I sang”. Kata kerja lemah dalam bahasa Inggris dan Belanda menandakan past tense dengan menambahkan akhiran. Perhatikan contoh bahasa Inggris “I play—I played”, “I called--I called”. Untuk membentuk past tense dari kata kerja bahasa Belanda, tambahkanlah akhiran –te (-de) pada akar kata untuk semua orang tunggal, dan –ten (-den) untuk semua orang jamak. Ketika akar kata kerja berakhir dengan p, t, k, ƒ, s atau ch, tambahkan akhiran –te / -ten; untuk semua kasus lain gunakan –de / -den.
Hakken (to chop/memotong) akar kata: hak-
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
hakte
|
I (you, he , you)
|
Chopped
|
Wij (jullie, zij)
|
hakten
|
We (you, they)
|
Chopped
|
Praten (to talk) akar kata: praat-
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Praatte
|
I (you, he, you)
|
Talked
|
Wij (jullie, zij)
|
Praatten
|
We (you, they)
|
Talked
|
Trouwen (to marry) akar kata: trouw-
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Trouwde
|
I (you, he, you)
|
Married
|
|
Trouwden
|
We (you, they)
|
Married
|
Delen (to divide) akar kata: deel-
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Deelde
|
I (you, he, you)
|
Divided
|
Wij (jullie, zij)
|
Deelden
|
We (you, they)
|
Divided
|
Perhatikan bahwa kata kerja dengan huruf v atau z sebagai konsonan akhirnya (sebelum akhiran –en pada infinitifnya) mengubah akhiran itu menjadi ƒ dan s pada bentuk akar dan kemudian ditambahi akhiran –de dan –den:
Geloven (to believe / mempercayai) akar kata: geloof-
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Geloofde
|
I (you, he, you)
|
Believed
|
Wij (jullie, zij)
|
Geloofden
|
We (you, they)
|
Believed
|
Reizen (to travel / bepergian) akar kata: reis-
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Reisde
|
I (you, he, you)
|
Traveled
|
Wij (jullie, zij)
|
Reisden
|
We (you, they)
|
Traveled
|
- Kebalikan dari kata kerja lemah, kata kerja kuat menggunakan perubahan vokal internal untuk menunjukkan past tense. Akar kata baru hasil perubahan vokal berfungsi sebagai kala past tense untuk semua orang tunggal. Bentuk jamak menggunakan akhiran –en:
Bitjen (to bite / menggigit)
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Beet
|
I (you, he, you)
|
Bit
|
Wij (jullie, zij)
|
Beeten
|
We (you, they)
|
Bit
|
Drinken (to drink / minum)
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Dronk
|
I (you, he, you)
|
Drank
|
Wij (jullie, zij)
|
Dronken
|
We (you, they)
|
Drank
|
Gieten (to pour / menuang)
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Goot
|
I (you, he, you)
|
Poured
|
Wij (jullie, zij)
|
Gotten
|
We (you, they)
|
Poured
|
Menurut
sejarah, kata kerja kuat termasuk dalam salah satu dari tujuh kelas,
masing-masing kelas mempunyai perubahan vokal internal. Dalam bahasa Belanda
modern kelas-kelas itu masih bisa dikenali, walaupun kekuatan analogi dan
pengkelasan telah menyebabkan banyak perubahan. Pembelajar pemula disarankan
mempelajari perubahan vokal untuk setiap kaat kerja secara individu daripada
mencoba mempelajari kelas-kelas kata kerja kuat modern (dengan beberapa sub-klas
mereka).
Beberapa
kata kerja kuat menunjukkan sedikit ketidakteraturan pada past tense dalam
jumlah perubahan vokal akar kata dari pendek untuk bentuk tunggal ke panjang
untuk bentuk jamak:
Eaten (to eat / makan)
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
At (a
pendek)
|
I (you, he, you)
|
Ate
|
Wij (jullie, zij)
|
Aten (a
panjang)
|
We (you, they)
|
Ate
|
Breken (to break / merusak)
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Brak (a
pendek)
|
I (you, he, you)
|
Broke
|
Wij (jullie, zij)
|
Braken (a
pendek)
|
We (you, they)
|
Broke
|
- Sebagai tambahan untuk kata kerja kuat dan lemah bahasa Belanda mempunyai beberapa kata kerja tak beraturan. Untuk mempermudah penyajian tata bahasa ini, kata kerja tak beraturan adalah setiap kata kerja yang tidak masuk dalam pola konjugasi kata kerja kuat dan lemah. Past tense harus dipelajari secara terpisah untuk setiap kata kerja tak beraturan. Kata kerja tak beraturan tidak mempunyai akhiran pada bentuk tunggal dalam kala lampau; untuk bentuk jamak ditambahkan akhiran -en untuk setiap orang. Perhatikan kata kerja tak beraturan berikut ini:
Gaan (to go / pergi)
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Ging
|
I (you, he, you)
|
Went
|
Wij (jullie, zij)
|
Gingen
|
We (you, they)
|
Went
|
Weten (to know / tahu)
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Wist
|
I (you, he, you)
|
Knew
|
Wij (jullie, zij)
|
Wisten
|
We (you, they)
|
Knew
|
Denken (to think / berpikir)
|
|||
Ik (jij, hij, u)
|
Dacht
|
I (you, he, you)
|
Thought
|
Wij (jullie, zij)
|
Dachten
|
We (you, they)
|
Thought
|
Kata kerja hebben
dan zijn keduanya tidak beraturan
pada past tense:
Ik (jij, hij, u)
|
Had
|
Was
|
I (you, he, you)
had, was / were
|
Wij (jullie, zij)
|
Hadden
|
Waren
|
We (you, they) had,
were
|
Harus
ditekankan bahwa para pembelajar tidak bisa mengatakan bahwa suatu kata kerja
itu kuat, lemah, atau tak beraturan hanya dengan melihat bentuk akar katanya.
Tata bahasa dan kamus akan mengindikasikan apakah sebuah kata kerja itu kuat
atau tak beraturan.
- Present
Perfect Tense
Present
perfect tense adalah gabungan kala dalam bahasa Belanda, sama seperti dalam
bahasa Inggris. Perhatikan contoh bahasa Inggris “I have thought”, “he has
gone”, “we have seen”. Dalam bahasa Belanda present perfect tense terdiri dari
satu kata kerja aktif – present tense dari hebben
atau zijn – dan satu kata kerja
pasif: yaitu past participle[1].
Kita akan membahas past participle terlebih dulu.
1)
Past Participle
Kata
kerja lemah, kuat dan tak beraturan membentuk past participle mereka
masing-masing dengan cara yang berbeda:
- Kata kerja lemah ditambahi awalan ge- dan akhiran pada akar kata, baik itu –t atau –d. Akhiran –t diaplikasikan ketika akar kata berakhir dengan p, t, k, ƒ (kecuali untukƒ yang berasal dari z infinitif), atau ch (lihat aturan formasi past tense untuk kata kerja lemah); untuk semua kasus lain akhirannya adalah –d:
Dopen (to christen / membaptis)
|
Akar kata : doop-
|
Past part.: gedoopt
|
Scherpen
(to sharpen / mengasah)
|
Akar kata : scherp-
|
Past part.: gescherpt
|
Eisen (to demand / meminta)
|
Akar kata : eis-
|
Past part.: geëist
|
Horen (to hear / mendengar)
|
Akar kata : hoor-
|
Past part.: gehoord
|
Stellen (to place / meletakkan)
|
Akar kata : stel-
|
Past part.: gesteld
|
Leven (to live / tinggal)
|
Akar kata : leef-
|
Past part.: geleefd
|
Leiden (to lead / memimpin)
|
Akar kata : leid-
|
Past part.: geleid
|
Niezen (to sneeze / bersin)
|
Akar kata : nies-
|
Past part.: geniesd
|
- Kata kerja kuat juga ditambahi awalan ge-, meskipun sering mengalami perubahan pada vokal akarnya dan semuanya mempunyai akhiran –en:
Krijgen (to get, receive / mendapatkan)
|
Past part.: gekregen
|
Bieden (to offer / menawarkan)
|
Past part.: geboden
|
Sluiten (to close / menutup)
|
Past part.: gesloten
|
Zingen (to sing / menyanyi)
|
Past part.: gezongen
|
Stelen (to steal / mencuri)
|
Past part.: gestolen
|
Lezen (to read / membaca)
|
Past part.: gelezen
|
Lopen (to walk / berjalan)
|
Past part.: gelopen
|
Dragen (to carry / membawa)
|
Past part.: gedragen
|
- Kata kerja tak beraturan juga ditambahi awalan ge- pada past participle-nya. Sebagai tambahan, mereka juga mengalami perubahan vokal atau konsonan pada akar katanya. Beberapa kata kerja tersebut menggunakan –t (-d) sebagai akhiran mereka, sedangkan yang lain menggunakan –en:
Brengen (to bring / membawa)
|
Past part.: gebracht
|
Doen (to do / melakukan)
|
Past part.: gedaan
|
Vriezen (to freeze / membeku)
|
Past part.: gevroven
|
- Past participle hebben dan zijn secara berurutan adalah gehad dan geweest.
- Terdapat pengecualian penting untuk aturan penempatan awalan ge- pada past participle kata kerja lemah, kuat dan tak beraturan. Tidak ada kata kerja, apapun kelasnya, yang ditambahi awalan ge- jika sudah mempunyai awalan tergabung (tak bertekanan). Awalan tergabung tersebut adalah: be-, er-, ge-, her-, ont-, dan ver-:
Bedoelen [lemah] (to mean, intend /
bermaksud)
|
Past part.: bedoeld
|
Ontmoeten [lemah] (to meet / menemui)
|
Past part.: ontmoet
|
Ervaren [kuat] (to learn, find out /
mengetahui)
|
Past part.: ervaren
|
Vermijden [kuat] (to avoid / menghindari)
|
Past part.: vermeden
|
Bedenken [tak beraturan] (to consider /
mempertimbangkan)
|
Past part.: bedacht
|
Herkennen [tak beraturan] (to recognize /
mengenali)
|
Past part.: herkend
|
- Jika, di sisi lain, kata kerja mempunyai awalan terpisah (bertekanan), seperti aan-, door-, atau op- (di antara banyak awalan lainnya), participle -ge- dimasukkan di antara awalan dan akar kata kerja tersebut:
Aannemen [kuat] (to accept / menerima)
|
Past part.: aangenomen
|
Doorbrengen [tak beraturan] (to pass, spend /
menghabiskan)
|
Past part.: doorgebracht
|
Opbellen [lemah] (to call up / memanggil)
|
Past part.: opgebeld[2]
|
2)
Membentuk Present Perfect
Seperti
dijelaskan di atas, present perfect tense menggunakan satu kata kerja aktif,
yaitu bentuk present tense dari hebben atau
zijn. Kebanyakan kata kerja
membutuhkan kata kerja aktif vebben,
yang digunakan dengan:
1. Semua
kata kerja transitif (kata kerja transitif adalah yang menggunakan objek
langsung):
Ik heb hem gezien.
|
I have seen him.
|
Aku telah melihatnya.
|
Hij heeft zijn vriend geholpen.
|
He has helped his friend.
|
Ia telah membantu temannya.
|
Heb je een auto gekoht?
|
Have you bought a car?
|
Apakah kamu telah membeli sebuah mobil?
|
2. Kata
kerja intransitif (yaitu, kata kerja yang tidak menggunakan objek langsung),
ketika tidak mengekspresikan perubahan lokasi atau keadaan:
Hij heeft lang geslapen.
|
He has slept a long time.
|
Ia telah tidur lama sekali.
|
Ik heb in Den Haag gewoond.
|
I have lived in The Hague.
|
Aku telah tinggal di Den Hag.
|
Zij hebben hartelijk gelachen.
|
They have laughed heartily.
|
Mereka telah tertawa dengan sesungguh hati.
|
Beberapa kata kerja
menggunakan zijn untuk present tense
dalam situasi ini, sedangkan lainnya selalu
menggunakannya.
1.
Ketika sebuah kata kerja intransitif
menggambarkan perubahan lokasi atau kondisi, ia membutuhkan kata kerja aktif zijn:
De trein is vertrokken.
Hij is ingeslapen.
|
The train has departed.
He has fallen asleep.
|
Keretanya sudah berangkat.
Ia telah tertidur.
(perubahan keadaan)
|
Wij zijn naar Utrecht gefiest.
Zijn zijn gestorven.
|
We bicycled to Utrecht.
They have died.
|
Kami bersepeda ke Utrecht.
Mereka telah meninggal.
|
2.
Dengan pengecualian beberapa kata kerja
seperti gaan (to go / pergi) dan komen (to come / datang), yang selalu
membutuhkan kata kerja aktif zijn,
kata kerja gerak menggunakan zijn
ketika gerakan diarahkan ke suatu tujuan; sedangkan hebben digunakan ketika kata kerja tersebut mengekspresikan gerakan
sebagai aktifitas tidak langsung:
Hij heeft een tijd gewandeld.
|
He walked for a while.
|
Ia berjalan-jalan sebentar (aktifitas).
|
TAPI: Hij is naar de stad gewandeld.
|
He walked to the city.
|
Ia berjalan ke kota (tujuan).
|
Ik heb nooit gevlogen.
|
I have never flown.
|
Saya belum pernah terbang (aktifitas).
|
TAPI: Ik ben naar Amsterdam gevlogen.
|
I flew to Amsterdam.
|
Saya terbang ke Amsterdam (tujuan).
|
3.
Pengecualian terhadap aturan untuk hebben dan zijn adalah dua kata kerja blijven
(to remain / tinggal) dan zijn (to be
/ menjadi). Kedua kata kerja tersebut, kebalikan dari yang kita duga,
membutuhkan kata kerja aktif zijn:
Ik ben thuis gebleven.
|
I remained at home.
|
Saya tetap tinggal di rumah.
|
Hij is er nooit geweest.
|
He has never been there.
|
Dia belum pernah ke sana.
|
4.
Kata kerja vergeten (to forget / lupa) memberikan kasus menarik tentang
distribusi hebben dan zijn. Ketika vergeten berarti “melupakan” dalam arti seseorang tidak lagi tahu
akan sesuatu, kata kerja aktifnya adalah zijn;
tetapi ketika vergeten menyatakan kelalaian,
kata kerja aktifnya adalah hebben:
Ik ben zijn naam vergeten.
|
I have forgotten his name
(I no longer know).
|
Aku lupa nama orang itu
(aku tidak lagi tahu).
|
Ik heb mijn boek vergeten.
|
I have forgotten my book.
|
Aku melupakan bukuku
(kelalaian).
|
3)
Present Perfect: Urutan Kata dan Penggunaannya.
Oleh karena hebben dan zijn berfungsi sebagai kata kerja aktif
dalam konstruksi present perfect, mereka menempati posisi kata kerja dalam
kalimat. Bentuk kata kerja pasif, past participle, umumnya ditempatkan paling
akhir dalam kalimat atau klausa.
Tipe I, urutan 1:
|
Wij hebben hem vaak gezien.
We have often seen him
|
Kami telah sering melihatnya.
|
Tipe I, urutan 2:
|
Gisteren ben ik in Delft geweest.
Yesterday I was in Delft.
|
Kemarin aku berada di Delft.
|
Tipe II:
|
Heeft hij de auto al verkocht?
Has he sold the car already?
|
Apakah ia telah menjual mobilnya?
|
Tipe III:
|
Ik weet niet of hij al aangekomen is.
I do not know if he has arrived yet.
|
Aku tidak tahu apakah ia telah datang.
|
Kebalikan dari bahasa Inggris, bahasa Belanda tidak
menimbulkan perbedaan arti tajam antara simple past tense dan present perfect
tense. Contoh bahasa Inggris “I saw
dan “I have seen” tidak bisa dipertukarkan, dan tidak ada penutur asli yang akan berkata “I have seen him last night”. Dalam bahasa Belanda, perbedaan antara kedua kala ini lebih cenderung menjadi gaya daripada arti. Sebagai aturan umum, kala present perfect bahasa Belanda merupakan cara lazim untuk menyatakan waktu lampau, dan karena itu bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan simple past atau present perfect sesuai dengan konteksnya. Simple past bahasa Belanda biasanya digunakan untuk menceritakan rangkaian kejadian yang terjadi di waktu lampau.
dan “I have seen” tidak bisa dipertukarkan, dan tidak ada penutur asli yang akan berkata “I have seen him last night”. Dalam bahasa Belanda, perbedaan antara kedua kala ini lebih cenderung menjadi gaya daripada arti. Sebagai aturan umum, kala present perfect bahasa Belanda merupakan cara lazim untuk menyatakan waktu lampau, dan karena itu bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan simple past atau present perfect sesuai dengan konteksnya. Simple past bahasa Belanda biasanya digunakan untuk menceritakan rangkaian kejadian yang terjadi di waktu lampau.
Untuk menyatakan tindakan yang dimulai pada masa lampau dan
berlanjut ke masa kini, bahasa Inggris menggunakan bentuk progresif dari
present perfect tense. Perhatikan contoh “I have been living here for years”
(aku telah bertahun-tahun tinggal di sini), “He has been teaching in New York
since 1970” (Ia telah mengajar di New York sejak tahun 1970). Untuk kalimat
tipe ini bahasa Belanda menggunakan present tense, hampir selalu ditemani baik
oleh kata sifat al (already / telah)
atau frase preposisi yang diawali oleh sinds
(since / sejak).
Ik woon al twee jaar in Edam
|
I have been living in Edam for two years.
|
Saya telah tinggal di Edam selama dua tahun.
|
Sinds wanneer wonen zij in Nederland?
|
How long (since when) have they been living
in the Nederland?
|
Berapa lama (sejak kapan) mereka tinggal di
Belanda?
|
- Past
Perfect Tense
Past perfect tense bahasa Belanda terdiri dari bentuk
simple past tense hebben (tunggal:
had, jamak: hadden) atau zijn (tunggal:
was, jamak: warren) dan past particple kata kerja bersangkutan. Zijn digunakan oleh kata kerja yang sama
dengan yang menggunakannya pada present perfect tense. Past perfect tense
bahasa Belanda digunakan dengan cara yang sama dalam bahasa Inggris, yaitu,
merujuk pada tindakan lampau yang terjadi sebelum beberapa tindakan lampau
lainnya:
Zij had de boeken
niet gevonden.
|
She had not found
the book.
|
Ia belum menemukan
buku itu.
|
Wij hadden in
Leiden gestudeerd.
|
We had studied in
Leiden.
|
Kami telah belajar
di Leiden.
|
Nadat wij haar
broer bezocht hadden, gingen wij naar de stad.
|
After we had
visited her brother, we went downtown.
|
Setelah kami
mengunjungi saudaranya, kami pergi ke kota.
|
- Future
Tense
Bahasa
Inggris dan bahasa Belanda membentuk future tense mereka dengan cara yang sama.
Bahasa Inggris menggunakan kata kerja aktif “shall” atau “will” dan
infinitif, sedangkan bahasa Belanda menggunakan bentuk present tense kata kerja
aktif zullen dengan infinitif.
Bentuk-bentuk zullen antara lain:
Ik
|
Zal
|
Wij
|
Zullen
|
Jij
|
Zult (zal)
|
Jullie
|
Zullen
|
Hij
|
Zal
|
Zij
|
Zullen
|
u
|
zult
|
|
|
Perhatikan
bahwa jij zal lebih jarang ditemukan
daripada jij zult; dalam inversi
(pembalikan) huruf –t pada zult dihilangkan: jij zult menjadi zul je?
Ketika zullen bergabung dengan infinitif untuk
membentuk future tense, ia menempati posisi kata kerja aktif dan infinitif
berada di akhir kalimat atau klausa:
Wij zullen met de auto gaan.
|
We will go by car.
|
Kita akan pergi naik mobil.
|
Zal hij hier op ons wachten?
|
Will he wait for us here?
|
Apakah ia akan menunggu kita di sini?
|
De reis zal twee uur duren.
|
The trip will last two hours.
|
Perjalanan ini akan berlangsung selama dua
jam.
|
Wat zal me nu overkomen?
|
What will happen to me know?
|
Apa yang akan terjadi padaku sekarang?
|
- Dalam bahasa Inggris future tense kadang digunakan untuk menyatakan present probability. Sebagai contoh, seseorang mungkin akan merespon dering telepon dengan “That will be John (itu mungkin John),” atau ketukan di pintu dengan “That will be my father (itu mungkin ayahku)”. Future tense bahasa Belanda bisa juga menyatakan present probability. Ketika ia melakukannya, kata keterangan wel biasanya ditambahkan dalam kalimat.
Zij zullen het wel weten.
|
They probably know it.
|
Mereka mungkin mengetahuinya.
|
- Cukup lazim dalam bahasa Belanda menggunakan bentuk present tense untuk menyatakan tindakan yang akan dilakukan, khususnya ketika jelas terlihat dari konteks bahwa suatu kalimat merujuk ke masa depan. (Perhatikan contoh bahasa Inggris “We are leaving for the beach tomorrow / kita akan pergi ke pantai besok”):
Hoe lang blijft hij in Nederland?
|
How long will he stay in the Nederland?
|
Berapa lama ia akan tinggal di Belanda?
|
Morgen gaan wij naar Rotterdam.
|
We are going (will go) to Rotterdam tomorrow.
|
Kita (akan) pergi ke Rotterdam besok.
|
De trein vertrekt om elf uur.
|
The train is leaving (will leave) at 11.30
|
Kereta (akan) berangkat pada pukul 11.30.
|
Sangat sering kalimat tipe ini mempunyai sebuah
kata keterangan atau frase preposisi yang merujuk ke waktu yang akan datang.
- Kalimat tipe “We are going dancing / kita akan menari” dan “He is going to help us / ia akan membantu kita” difokuskan pada awal tindakan di masa yang akan datang. Bahasa Belanda mempunyai konstruksi sejalan dengan itu, yang menggunakan gaan sebagai kata kerja aktif dengan infinitif pendamping.
Hij gaat een brief schrijven.
|
He is going to write a letter.
|
Ia akan menulis surat.
|
Wij gaan morgen zwemmen.
|
We are going to swim tomorrow.
|
Kita akan pergi berenang besok.
|
- Future
Perfect Tense
Future perfect tense, tidak lazim pada kedua bahasa,
menyatakan tindakan yang telah selesai suatu saat di masa yang akan datang.
Perhatikan contoh bahasa Inggris “We will have seen him / kita akan melihatnya”
“They will have gone home by then / mereka telah pulang nanti pada saat itu”.
Dalam bahasa Belanda, kata kerja zullen
digabungkan dengan dua bentuk kata kerja pasif: past participle kata kerja yang
bersangkutan, ditambah dengan infinitif hebben
atau zijn (zijn untuk kata kerja yang
menggunakannya pada present perfect dan past perfect):
Hij zaal de krant gelezen hebben.
|
He will have read the newspaper.
|
Ia akan selesai membaca koran.
|
Zij zullen naar Breda gegaan zijn.
|
They will have gone to Breda.
|
Mereka akan berangkat ke Breda.
|
- Conditional
Mood
Conditional mood menyatakan keraguan, ketidakpastian atau
ketidaknyataan (dalam bahasa Inggris, dicirikan dengan penggunaan “would”). Dalam
bahasa Belanda, seperti bahasa Inggris, kondisional telah banyak menggantikan subjunctive (bentuk pengandaian), yang
masih tersisa sedikit jejaknya. Dalam konstruksi kondisional kata kerja
aktifnya adalah bentuk past tense zullen:
Ik (jij, hij)
|
Zou
|
U
|
Zou (dt)
|
Wij (jullie, zij)
|
Zouden
|
Kondisional terjadi hanya pada
dua kala atau bingkai waktu: present, yang kadang mempunyai rujukan masa
datang, dan lampau.
Present conditional terdiri
dari kata kerja aktif zou / zouden
dan infinitif relevan:
Hij zou graag thuis blijven.
|
He would like to (OR: would
gladly) stay home.
|
Ia akan sangat suka (atau: akan sangat
senang) tinggal di rumah
|
Wij zouden dat huis niet kopen.
|
We would not buy that house.
|
Kami tidak akan membeli rumah itu.
|
Als ik jij was, zou ik hem later opbellen.
|
If I were you, I would call him later.
|
Jika aku menjadi kamu, aku akan menelponnya
nanti.
|
Past conditional
terdiri dari kata kerja aktif zou /
zouden, past participle, dan hebben
atau zijn:
Ik zou dat huis niet gekocht hebben.
|
I would not have bought that home.
|
Aku tidak akan pernah membeli rumah itu.
|
Hij zou graag thuis gebleven zijn.
|
He would have liked to stay at home
|
Ia akan sangat suka tinggal di rumah.
|
Als hij harder gewerkt had, zou ik hem
geholpen hebben.
|
If he had worked harder, I would have helped
him.
|
Jika ia bekerja lebih keras, mungkin aku
telah membantunya.
|
- Bentuk
Pasif
Pada bentuk aktif, subjek kalimat adalah
yang melakukan tindakan: “He sees her / ia melihatnya”, “The man bought a new
house / orang itu telah membeli sebuah rumah baru”. Dalam bentuk pasif, subjek
kalimat adalah penerima tindakan “He is seen by her / ia terlihat olehnya”, “A
new house was bought by the man / sebuah rumah baru telah dibeli oleh orang
itu”. Dalam konstruksi pasif, pelaku tindakan asli sering dinyatakan dalam
frase berpreposisi yang ditunjukkan oleh “by” dalam bahasa Inggris.
Dalam bahasa
Inggris, bentuk pasif dibentuk dengan menggunakan kata kerja aktif “to be” dan
past participle: “He is seen; he was seen; he will be seen, he has been seen”
dan lain-lain. Bahasa Belanda menggunakan satu dari tiga kata kerja aktif: worden (to become / untuk menjadi) untuk
bentuk present dan past tense; zullen
untuk bentuk future dan future tense; dan zijn
untuk present perfect dan past perfect. Kata kerja aktif tersebut
dikombinasikan dengan bentuk pasif untuk menyampaikan beragam jenis kalimat
pasif.
1.
Present
passive terdiri dari bentuk present tense worden dan past participle kata kerja
bersangkutan:
Zij wordt door haar vader gezien.
|
She is seen by her father.
|
Dia terlihat oleh ayahnya.
|
Zij worden door ons geholpen.
|
They are being helped by us.
|
Mereka tertolong oleh kami.
|
2.
Past
passive terdiri dari past tense worden dan past participle
kata kerja bersangkutan. Bentuk past tense tunggal worden adalah werd sedangkan bentuk jamaknya werden.
Het geld werd betaald.
|
The money was paid.
|
Uangnya telah dibayarkan.
|
Zij welden door hem geholpen.
|
They were being helped by him.
|
Mereka telah dibantu olehnya.
|
3. Future passive menggabungkan
present tense zullen dengan past
participle kata kerja bersangkutan dan kata kerja pasif worden:
Het huis zal gebouwd worden.
|
The house will be built.
|
Rumah itu akan dibangun.
|
De liederen zullen gezongen worden.
|
The song will be sung.
|
Lagu itu akan dinyanyikan.
|
4. Future perfect passive menggabungkan
bentuk present tense zullen dengan
past participle kata kerja bersangkutan dan bentuk pasif zijn:
Het huis zal gebouwd zijn.
|
The house will have been built.
|
Rumah itu akan selesai dibangun.
|
De liederen zullen gezongen zijn.
|
The song will have been sung.
|
Lagu itu akan selesai dinyanyikan.
|
5.
Present
perfect passive terdiri dari bentuk present tense zullen dan past participle kata kerja
bersangkutan:
Het brood is gebakken.
|
The bread has been baked.
(OR: The bread is
baked)
|
Roti itu telah dipanggang.
(atau: roti itu terpanggang)
|
De brieven zijn geschreven.
|
The letters have been written
(OR: The letters
are written).
|
Surat itu telah ditulis.
(atau: surat itu tertulis)
|
Sebagai alternatif terjemahan untuk kedua
kalimat yang dicontohkan, konstruksi zijn
dengan past participle dari sebuah kata kerja transitif mempunyai dua
kemungkinan arti: (1) menyatakan konstruksi pasif asli yang mempunyai
penjelasan tentang suatu tindakan, seperti pada “The bread has been baked”,
atau (2) menyatakan bentuk pasif nyata yang menggambarkan suatu keadaan,
seperti pada “the bread is baked”. Pada kasus kedua, kata sifat al (already) akan mengsisi arti sebuah
kalimat. Perbedaan arti antara pasif asli dan nyata dapat dilihat lebih lanjut
pada dua kalimat bahasa Inggris “The door was closed / pintunya tertutup” yang
bisa berarti baik itu seseorang telah menutupnya (tindakan) atau bahwa pintu
itu dalam keadaan tertutup, dengan kata lain, seseorang telah menutup pintu itu
sebelumya (keadaan), dan “The door was being closed / pintunya telah ditutup”
yang hanya menyatakan tindakan, bukan keadaan.
6.
Past
perfect passive terdiri dari bentuk past tense zijn (tunggal: was, jamak: waren) dan
past participle kata kerja bersangkutan:
Het boek was vertaald.
|
The book had been translated.
|
Buku itu sudah diterjemahkan.
|
De namen waren opgeschreven.
|
The names had been written down.
|
Nama-nama telah dicatat.
|
7.
Conditional
passive dibentuk dari bentuk past tense zullen (zou / zouden) sebagai
kata kerja aktif, ditambah dengan past participle dan worden:
Als het oven heet was, zou het koek gebakken
worden.
|
If the oven were hot, the cake would be baked.
|
Jika saja ovennya panas, kuenya tentu sudah
selesai dipanggang.
|
8.
Conditional
perfect passive menggabungkan zou / zouden, past
participle dan zijn:
Als ik hier geweest was, zou het raam niet
gebroken zijn.
|
If I had been here, the window would not have been
broken.
|
Jika aku berada di sini tadi, jendela inin tidak
akan pecah.
|
Penutur
dan penulis Belanda sering menemukan bahwa bentuk pasif aneh dan mengganggu.
Sebuah cara yang lazim untuk menghindari bentuk pasif adalah menggunakan
konstruksi aktif dengan men (satu)
sebagai subjek. Men adalah kata ganti
indefinit yang dapat diterjemahkan ke dalam banyak kata seperti “one
(seseorang)”, “you (kamu)”, “they (mereka)”, atau “people (orang-orang)”.
Contoh berikut ini menunjukkan konstruksi pasif dengan ekuivalen bentuk
aktifnya (perhatikan bahwa men selalu
menggunakan kata kerja tunggal):
Hij wordt geholpen. / Men helpt hem.
|
He is being helped.
|
Dia ditolong.
|
De sleutels zijn pas gisteren gevonden. / Men
heeft de sleutels pas gisteren gevonden.
|
The keys were found only yesterday.
|
Kunci-kunci itu baru saja ditemukan kemarin.
|
Walaupun
konstruksi pasif secara umum dan secara logika terlarang untuk kata kerja
transitif, beberapa konstruksi impersonal
pasif dapat dibentuk baik dengan kata kerja transitif atau intransitif.
Konstruksi tersebut tidak memiliki subjek gramatikal dan sering ditunjukkan
dengan er (there / di sana), serta
difokuskan pada aktifitas umum daripada orang yang melakukan aktifitas:
Er wordt gezongen en gedanst.
|
There is singing and dancing (going on).
|
Terdapat pesta nyanyian dan tarian di sana (sedang
berlangsung).
|
Er wordt in ons huis hard gewerkt.
|
We work hard in our house.
|
Kami bekerja keras di rumah kami.
|
Er wordt in onze scholen te veel gerookt.
|
There is too much smoking in our school.
|
Terlalu banyak orang yang merokok di sekolah kami.
|
Perhatikan
bahwa kalimat tipe ini tidak bisa diterjemahkan secara harfiah: “There is sung
and danced”, dan lain-lain.
- Kunnen, Moeten, Mogen,
dan Wilken
Kata kerja Kunnen, Moeten, Mogen, dan
Wilken berhak mendapatkan perhatian khusus. Mereka sering berfungsi sebagai
kata kerja aktif namun tidak menjelaskan tindakan. Kata kerja tersebut lebih
merujuk ke aspek, cara atau modus tindakan yang ditunjukkan oleh kata kerja
pasif yang menemaninya. Dalam kalimat bahasa Inggris “I want to go home”dan “I
must see him” kata kerja aktifnya adalah “want” dan “must”; tindakan
sebenarnya, bagaimanapun, diekspresikan melalui kata kerja pasif “go” and
“see”. Baik bahasa Belanda maupun Inggris terdapat beberapa kata kerja yang
disebut “modal”, yaitu kata kerja yang
tidak menjelaskan tindakan, tetapi berfungsi sebagai kata kerja aktif. Dalam
bahasa Belanda, kata kerja tersebut adalah kunnen,
moeten, mogen, dan willen, dan
bentuknya tak beraturan.
Kunnen (to be able, can / bisa)
|
|||
PRESENT:
|
Ik kan, jij kunt (kan), hij kan, u kunt,
|
||
|
wij (jullie, zij) kunnen
|
||
PAST:
|
Ik (jij, hij, u) kon
|
||
|
Wij (jullie, zij) konden
|
||
Ik kan (kon) mijn hoed niet vinden.
|
I can’t (couldn’t) find my hat.
|
Aku tidak bisa menemukan topiku.
|
|
Ik kan (kon) mijn hoed niet vinden.
|
We can’t (couldn’t) stay here any longer.
|
Kita tidak bisa tinggal lebih lama lagi di
sini.
|
|
Moeten (to have to, be obliged to, must / harus)
|
||||
PRESENT:
|
Ik (jij, hij, u) moet
|
|||
|
Wij (jullie, zij) moeten
|
|||
PAST:
|
Ik (jij, hij, u) moest
|
|||
|
Wij (jullie, zij) moisten
|
|||
Ik moet (moest) vaak Nederlands spreken.
|
Often I must (had to) speak Dutch.
|
Seringkali aku harus berbicara bahasa
Belanda.
|
||
Zij moeten (moesten) alleen komen.
|
They have to (had to) come alone.
|
Mereka harus datang sendiri.
|
||
Mogen (to be allowed to, may / diijinkan)
|
||||
PRESENT:
|
Ik (jij, hij, u) mag
|
|||
|
Wij (jullie, zij) mogen
|
|||
PAST:
|
Ik (jij, hij, u) mocht
|
|||
|
Wij (jullie, zij) mochten
|
|||
Ik mag (mocht) koffie niet drinken.
|
I am (was) not allowed to drink coffee.
|
Aku (dulu) tidak diijinkan minum kopi.
|
||
Wij mogen (mochten) bij hem logeren.
|
We may (were allowed to) stay at his house.
|
Kita bisa (dulu diijinkan) tinggal di
rumahnya.
|
||
|
|
|
||
Perhatikan bahwa mogen kadang menyatakan kemungkinan,
bukan ijin:
Dat mag waar zijn. That may be true. Itu mungkin saja benar.
Willen (to want/ingin)
|
|||
PRESENT:
|
Ik wil, jij wilt (wil), hij wil, u wilt
|
||
|
Wij (jullie, zij) willen
|
||
PAST:
|
Ik (jij, hij, u) wilde (ATAU: wou)
|
||
|
Wij (jullie, zij) wilden
|
||
Hij wil (wilde) Engels leren.
|
He wants (wanted) to kearn English.
|
Ia ingin belajar bahasa Belanda.
|
|
Zij willen (wilden) melk kopen.
|
They want (wanted) to buy milk.
|
Mereka ingin membeli susu.
|
|
Infinitif yang sering
menemani kunnen, moeten, mogen, atau willen dihilangkan ketika artinya sudah
jelas dari konteks kalimatnya. Hal ini terutama terjadi pada kata kerja “going
/ pergi” atau “to do / melakukan”:
Waar wil je nou heen?
|
Where do you want to go now?
|
Ke mana kamu mau pergi sekarang?
|
Ik moet al morgen weg.
|
I must leave
tomorrow.
|
Aku harus pergi besok.
|
Hij mag niet naar school.
|
He is not permitted to go to school.
|
Ia itidak diijinkan pergi ke sekolah.
|
Ik kan het niet.
|
I can’t do
it.
|
Aku tidak bisa melakukannya.
|
Kan dat?
|
Is that possible?
(LITERALLY: can it be done?)
|
Mungkinkah hal itu?
(HARFIAH: dapatkah hal itu dilakukan?)
|
Pada kalimat-kalimat di atas, kata bahasa
Inggris yang tercetak miring tidak diekspresikan dalam bahasa Belanda. Pada
bentuk future tense kunnen, moeten, mogen,
dan willen hadir dalam bentuk pasif
(infinitif), memberikan tempat bagi kata kerja aktif zullen. Hasilnya disebut dengan konstruksi infinitif ganda:
Wij zullen de tentoonstelling willen
bezoeken.
|
We will want to visit the exhibit.
|
Kami (akan) ingin mengunjungi pameran.
|
Hij zal ons niet kunnen helpen.
|
He will not be able to help us.
|
Ia tidak akan bisa membantu kita.
|
Untuk present perfect dan past perfect tense,
kata kerja aktifnya adalah hebben dan
sekali lagi, kombinasi ini menghasilkan konstruksi infinitif ganda[3]:
Ik heb (had) het mogen doen.
|
I was (had been) allowed to do it.
|
Aku diijinkan melakukan hal itu.
|
Hij heeft (had) om hulp moeten vragen.
|
He had (had had) to ask for help.
|
Ia harus meminta bantuan.
|
Wij hebben (hadden) haar niet kunnen
verstaan.
|
We were not (had not been) able to understand
her.
|
Kami tidak bisa memahaminya.
|
Jika kunnen,
moeten, mogen, atau willen berada
dalam present atau past perfect tense tanpa infinitif lain, maka mereka
menggunakan bentuk past participle pasif. Past participle kata kerja tersebut
secara berurutan adalah gekund, gemoeten,
gemoogd, dan gewild:
Wij hebben (hadden) het altijd gekund.
|
We have (had) always been able (to do it).
|
Kami selalu bisa (melakukannya).
|
Ik heb (had) het neit gewild.
|
I did not want (had not wanted) it.
|
Aku tidak mau itu.
|
- Laten
Kata
kerja laten (bentuk lampau: liet / lieten, past participle: gelaten)
mempunyai beberapa arti penting dan penggunaannya, dua di antaranya akan
dibahas di sini.
1. Arti
dasar laten adalah “to let, allow”
(mengijinkan). Dalam arti ini, laten
sering mengindikasikan saran dari penutur:
Laten wij even kijken.
|
Let’s just take a look.
|
Mari kita melihat-lihat.
|
Laten wij nu dit lied zingen.
|
Let us sing this song now.
|
Mari kita menyanyikan lagu ini sekarang.
|
Perhatikan
bahwa bahasa Belanda menggunakan bentuk kata ganti subjek (wij “we / kita”) dan
bukan bentuk objek seperti dalam bahasa Inggris (“let us… / mari kita…”).
2.
Laten
juga berarti “to cause (menyebabkan),
have done (telah melakukan)” dan
untuk arti ini, fungsi gramatikal laten sama
seperti kata kerja modal yang telah dibahas:
Ik heb mijn auto laten repareren.
|
I have had my car repaired.
|
Aku telah memperbaiki mobilku.
|
Ik had mijn auto laten repaerren.
|
I had had my car repaired.
|
Mobilku telah selesai diperbaiki.
|
Ik zal nijn auto laten repareren.
|
I will have my car repaired.
|
Aku akan memperbaiki mobilku.
|
Berhati-hatilah
agar tidak kebingungan dengan contoh di bawah ini:
Ik laat mijn auto repareren.
|
I have my car repaired [by someone else].
|
Mobilku telah diperbaiki [oleh orang lain].
|
Ik heb mijn auto gerepareerd.
|
I have repaired my car [by myself].
|
Aku telah memperbaiki mobilku [olehku sendiri].
|
Ik liet mijn auto repareren.
|
I had my car repaired.
|
Mobilku telah selsesai diperbaiki.
|
Ik had mijn auto gerepareerd.
|
I had repaired my car.
|
Aku telah memperbaiki mobilku.
|
- Kata
Kerja Berawalan
Awalan kata tergabung (tak bertekanan) telah dibahas sebelumnya pada bab ini dalam hal pembentukan past
participle. Awalan tergabung tetap melekat pada sebuah kata kerja pada bentuk
aktif maupun pasifnya.Bagaimanapun, masih terdapat kelas awalan kata lain,
yaitu awalan kata terpisah (bertekanan),
yang bisa menempati beberapa posisi dalam sebuah kalimat. Beberapa contoh
awalan kata terpisah yang sering ditemukan adalah: aan-, aƒ-, in-, na-, op-, dan
uit-.
Awalan, baik itu tergabung maupun terpisah, mengubah arti
kata kerja tempat mereka melekat. Seringkali kita dapat melihat arti
awalan-terpisah sebuah kata kerja dari bagian komponennya: brengen (to bring / membawa), mebreengen
(to bring along / membawa serta); staan
(to stand / berdiri), opstaan (to
stand up / berdiri). Meskipun begitu, beberapa kata kerja awalan terpisah tidak
bisa dengan mudah dipahami hanya dari komponennya: stellen (to put, place / meletakkan), uitstellen (to postpone / menunda), geven (to give / memberi), uitgeven
(to publish / mengumumkan). Arti awalan kata kerja tergabung biasanya tidak
begitu jelas dilihat dari komponennya: denken
(to think / berpikir), verdenken (to
suspect / mencurigai), keren (to turn
/ memutar), bekeren (to convert /
mengubah).
Perhatikan bahwa dalam kamus, kata kerja dengan awalan
selalu berada di bawah awalan mereka. Awalan tergabung tetap melekat pada kata
kerjanya ketika kata kerja tersebut hadir dalam bentuk pasif (infinitif atau
past participle), atau ketika bentuk aktif kata kerja tersebut berada di akhir
kalimat atau klausa (urutan kata tipe III). Normalnya, bentuk kata kerja aktif
menempati posisi kedua dalam kalimat dan awalan terpisahnya berada di atau
dekat akhir kalimat. Perhatikan beberapa kalimat di bawah ini yang menggunakan
kata kerja opbellen (to call up /
memanggil):
Ik bel hem nu op
|
I’ll call him up now.
|
Aku akan memanggilnya sekarang.
|
Bel je hem morgen op.
|
Will you call him tomorrow?
|
Maukah kamu memanggilnya besok?
|
Ik hem heb al gisteren opgebeld.
|
I already called him up yesterday.
|
Aku telah menelponnya kemarin.
|
Ik zal hem morgen opbellen.
|
I will call him up tomorrow.
|
Aku akan menelponnya besok.
|
Pada dua contoh berikut,
perhatikan bahwa awalan op- terpisah
dari bentuk infinitif bellen.
Pengecualian terhadap aturan umum ini terjadi: (1) ketika, pada golongan kata
jenis III, bentuk aktif kata kerja modal berada di antara awalan dan kata
kerjanya pada akhir kalimat atau klausa; dan (2) ketika, dalam konstruksi
maksud dengan om…te “(in order) to /
untuk”, awalan dan infinitif dipisahkan oleh te:
Ik weet dat ik hem morgen op moet bellen.
|
I know that I must call him tomorrow.
|
Aku tahu bahwa aku harus menelponnya besok.
|
Ik ben van plan om hem morgen op te bellen.
|
I intend to call him tomorrow.
|
Aku bermaksud menelponnya besok.
|
- Kata
Kerja Refleksif
Bentuk dan penggunaan kata
ganti refleksif ada pada pembahasan sebelumnya. Harus ditekankan bahwa bahasa
Belanda lebih banyak menggunakan konstruksi refleksif dibandingkan dengan
bahasa Inggris. Pada kalimat berikut ini perhatikan bahwa bahasa Belanda
membutuhkan kata ganti objek refleksif sedangkan bahasa Inggris tidak:
Wassen (to wash /
mencuci)
|
Hij wast zich.
He gets washed (he
washes himself).
Ia membasuh dirinya
sendiri.
|
Scheren (to shave).
|
Ik scheer me.
I shave.
Aku bercukur.
|
Aankleden (to dress
/ berpakaian)
|
Zij kleden zich aan.
They get dressed (they
dress).
Mereka berpakaian.
|
Dalam bahasa Inggris bisa
dimengerti bahwa subjek melakukan tindakan untuk dirinya sendiri; dalam bahasa
Belanda hal ini harus diekspresikan melalui kata ganti refleksif. Pada kalimat
bahasa Belanda di atas, penghilangan kata ganti refleksif akan menyebabkan
kalimat tidak lengkap secara gramatikal dan berpotensi ambigu.
Terdapat beberapa kata kerja dalam bahasa Belanda yang
digunakan semata-mata (walaupun tidak eksklusif) untuk konstruksi refleksif
yang ekuivalen bahasa Inggrisnya tidak refleksif[4]:
Zich verheugen
|
Ik verheug me op zaterdag.
|
(to be glad, look forward / menantikan)
|
I look forward to Saturday.
|
|
Aku menantikan hari Sabtu.
|
Zich verbazen (to be surprised / terkejut)
|
Hij verbaast zich erover.
|
|
He is surprised about it.
|
|
Ia terkejut akan hal itu.
|
Zich hasten (to hurry / bergegas)
|
Wij moeten ons hasten.
|
|
We must hurry.
|
|
Kita harus bergegas.
|
Terakhir,
yaitu kategori kata kerja refleksif murni, yang hanya bisa digunakan secara
refleksif. Mungkin satu-satunya kata kerja refleksif eksklusif yang lazim
digunakan adalah zich vergissen “to
make a mistake / membuat kesalahan”.
Ik vergis me.
|
I am mistaken.
|
Aku telah berbuat salah.
|
Jij vergist je.
|
You are mistaken.
|
Kamu telah berbuat salah.
|
Wij vergissen ons.
|
We are mistaken.
|
Kita telah berbuat salah.
|
- Kata
Kerja Impersonal
Kata kerja impersonal menunjukkan aksi dengan agen tak
tentu dan digunakan pada orang ketiga tunggal. Kita telah mencatat bahwa
penggunaan kata kerja impersonal dalam bentuk pasif (missal: er wordt gezongen
“there is singing / di sana ada orang menyanyi”). Sebagai tambahan, seperti
bahasa Inggris, bahasa Belanda menggunakan kata kerja impersonal untuk
menggambarkan fenomena alam:
Het regent.
|
It is raining.
|
Sekarang turun hujan.
|
Het sneeuwt.
|
It is snowing.
|
Cuaca sedang bersalju.
|
Het hagelt.
|
It is hailing.
|
Hujan es sedang turun.
|
Het waait.
|
It (the wind) is blowing.
|
Angin sedang berhembus.
|
Pada
beberapa kasus, konstruksi impersonal bahasa Belanda tidak mempunyai ekuivalen
impersonal bahasa Inggris:
Het spijt me dat…
|
I am sorry [LITERALLY: it
causes me regret] that…
|
Aku menyesal [HARFIAH: hal
itu membuatku menyesal] bahwa…
|
Apa yang menjadi subjek bahasa Inggris
digambarkan di sini sebagai objek dalam bahasa Belanda, sedangkan subjek bahasa
Belanda adalah bentuk impersonal het
(it / itu).
[1]Bentuk dasar kata kerja yang dapat digunakan
oleh semua kala disebut “bagian dasar”. Bagian dasar kata kerja bahasa Belanda
adalah infinitif, simple past, dan past participle. Dalam kasus kata kerja
lemah seseorang hanya perlu mengetahui bentuk infinitif suatu kata kerja untuk
mendapatkan semua bentuk lain kata kerja tersebut; untuk kata kerja kuat dan
tak beraturan, bagaimanapun, sangat penting untuk mengetahui ketiga bagian
dasar. Dan juga, sebagai contoh, bagian dasar kata kerja krijgen (to get,
receive / mendapatkan) adalah: krijgen (infinitif), kreeg (past), gekregen
(past participle).
Bagian
dasar itu sendiri tidak cukup untuk mempelajari bentuk present tense tak
beraturan beberapa kata kerja (zijn, hebben, dll). Bentuk present tak beraturan
ini ditempatkan pada tempat yang sesuai dalam tata bahasa bentuk present.
[2]Karena suku kata terakhir opgebeld tertutup tanpa it
(lihat bagian Ejaan), huruf l kedua
menjadi berlebihan sehingga disingkirkan.
[3]Pada perfect tense, konstruksi infinitif ganda
ini juga digunakan dengan laten, dan
sebagai tambahan, dengan lopen, staan,
zitten, dll untuk menyatakan arti progresif:
Ik heb mijn
horologe laten repareren.
|
I have had my
watch repaired.
|
Arlojiku telah
diperbaiki.
|
Zij heeft de
hele dag zitten schrijven.
|
She has been
writing all day.
|
Ia telah
menulis seharian penuh.
|
[4]Verheugen,
verbazen, dan hasten, ketika
tidak refleksif adalah kata kerja transitif yang artinya secara berurutan
adalah “to make glad / membuat senang”, “to surprise / mengejutkan”, dan “to
make [someone] hurry / membuat [seseorang] bergegas”.
Dalam tata bahasa Belanda perlu diperhatikan 3 urutan kata dalam bahasa Belanda
ReplyDeleteLuar biasa. terimakasih postingannya...
ReplyDeleteDank Ye!!! blessed you are
Dank u. Sangat membantu
ReplyDeleteDenk je wel
ReplyDeleteTerima kasih postingannya,ini sangat2membantu
ReplyDelete